BANGKEP, OKENESIA.COM– Dalam debat kandidat putaran pertama di Gedung KNPI Bangkep, Rabu (30/10/2024) Paslon nomor urut 2, Yutdam Mudin dan Tamin Djopau, memaparkan strategi mereka dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bangkep.
Yutdam Mudin menyorot pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung UMKM tanpa bergantung pada bantuan tunai langsung, mengingat keterbatasan anggaran yang dihadapi Kabupaten Bangkep.
Menurut Yutdam, modal merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM di Bangkep. Namun, dana yang diberikan pemerintah tidak selalu berbentuk tunai. Sebagai alternatif, Yutdam-Tamin menawarkan subsidi sukuk bunga untuk kredit usaha serta pendampingan bagi pelaku UMKM.
Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan usaha tanpa membebani APBD yang sudah tersandera oleh belanja pegawai hingga 50 persen.
“Kita tidak bisa mengandalkan bantuan tunai dari APBD, apalagi jika berbentuk bantuan langsung sebesar 10 juta rupiah per kepala keluarga. Itu tidak akan realistis dan hanya akan membebani APBD dalam jangka panjang,” ujar Yutdam.
Pasangan ini mengusulkan subsidi sukuk bunga sebagai bentuk intervensi pemerintah daerah untuk meringankan beban bunga kredit bagi pelaku UMKM, sehingga mereka tetap dapat mengembangkan usaha tanpa tercekik oleh beban bunga pinjaman. Langkah ini diyakini akan menjadi stimulus bagi ekonomi lokal tanpa harus menguras anggaran.
Yutdam menambahkan bahwa pendampingan dan pelatihan juga menjadi bagian penting dalam pengembangan UMKM. Dengan bantuan teknis dan pendampingan dari pemerintah, UMKM diharapkan dapat tumbuh lebih mandiri dan berkelanjutan.
Paslon nomor 2 ini optimis bahwa strategi mereka yang berfokus pada intervensi APBD melalui subsidi bunga dan pendampingan akan mampu menggerakkan roda ekonomi Bangkep dan mengurangi ketergantungan pada bantuan langsung tunai. (top)