Krisis Suriah Memanas: Transformasi Politik dan Aliansi Baru di Timur Tengah

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Kawasan Timur Tengah kembali menjadi pusat perhatian dunia dengan perkembangan dramatis terkait Suriah.

Dalam laporan terbaru dari Washington Post seperti dikutip dari saluran Telegram akun Al Jazeera, Senin (9/12/2024), lebih dari lima dekade di bawah kekuasaan rezim Assad disebut sebagai masa penderitaan panjang bagi rakyat Suriah.

Seruan kepada Amerika Serikat untuk memainkan peran strategis dalam menciptakan babak baru yang inspiratif bagi kawasan pun kembali mengemuka. Suriah dianggap sebagai pintu masuk potensial untuk perubahan ini.

Sementara itu, laporan dari Financial Times mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi oleh aliansi Iran dan Suriah.

Dalam pertemuan di Damaskus pekan lalu, Abbas Araqchi menyampaikan kepada Presiden Bashar al-Assad bahwa Iran, dengan situasi internalnya yang sulit, tidak dapat lagi menyediakan dukungan militer tambahan.

Keadaan ini semakin diperburuk oleh tuduhan yang saling dilontarkan antara Teheran dan Damaskus terkait kebocoran informasi penting tentang operasi militer dan keberadaan pemimpin Iran di Suriah.

Dari sisi oposisi, Reuters melaporkan bahwa oposisi Suriah telah menyusun rencana serangan sejak enam bulan lalu dan sebelumnya menginformasikan rencana ini kepada Turki.

Sumber menyebutkan bahwa mereka merasa telah menerima “persetujuan tersirat” dari Ankara.
Rencana ini, yang disebut sebagai salah satu langkah paling berani, dirancang oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) di bawah kepemimpinan Ahmad al-Sharaa.

Para analis menilai perkembangan ini sebagai tanda pergeseran besar dalam dinamika kawasan. Ketegangan antara Iran dan Suriah, yang dulunya merupakan sekutu erat, menunjukkan adanya celah dalam hubungan strategis mereka.

Di sisi lain, keterlibatan Turki dalam mengetahui rencana oposisi membuka diskusi baru mengenai peran Ankara dalam konflik Suriah.

Dengan semakin memanasnya situasi, masa depan kawasan ini kini menjadi sorotan utama dunia internasional. Akankah babak baru ini membawa perdamaian, atau justru membuka jalan bagi konflik yang lebih besar? Semua mata kini tertuju pada langkah-langkah yang diambil oleh kekuatan regional dan global. (top/*/Al-Jazeera)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!