BRIDA Banggai Raih Apresiasi Optimal 2025 dari BRIN

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 kepada perangkat daerah yang dinilai berhasil menjalankan fungsi riset dan inovasi secara efektif di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Dari 252 BRIDA/BAPPERIDA yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya 39 daerah yang terpilih, termasuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Banggai.

Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan hasil evaluasi kinerja BRIDA/BAPPERIDA tahun 2025 yang mengukur dua indikator utama, yaitu kontribusi terhadap penyelesaian permasalahan daerah serta optimalisasi potensi daerah melalui riset dan inovasi.

Evaluasi juga melihat peran BRIDA dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis bukti dan penguatan ekosistem inovasi di daerah.

Penganugerahan Apresiasi BRIDA Optimal 2025 dilaksanakan Senin (27/10/2025) di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie KA Thamrin, Jakarta. Bupati Banggai, Amirudin menerima secara langsung penghargaan tersebut.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada kepala daerah penerima apresiasi, termasuk untuk Kabupaten Banggai.

 

Kepala BRIDA Banggai, Andi Nursyamsyi Amir foto bersama Bupati Amirudin usai menerima penghargaan BRIDA Optimal 2025. FOTO: OKENESIA.COM/HO-DOK. BRIDA BANGGAI

 

Kepada Okenesia.com via telepon aplikasi WhatsAp, Selasa (28/10/2025), Kepala BRIDA Banggai, Andi Nursyamsyi Amir menguraikan bahwa penghargaan itu diberikan kepada organisasi perangkat daerah yang berperan dalam riset dan inovasi untuk menjaga ekosistem riset dan inovasi serta melaksanakan rekomendasi kebijakan yang telah dilakukan melalui riset tersebut.

Penghargaan kali ini sebut Nursyamsyi,  secara keseluruhan kinerja inovasi dan riset dalam kurun waktu setahun dimulai 2024 hingga medio September 2025.

“Itu secara keseluruhan kinerjanya  penilaian dari BRIN. Nah, kita dapat konservasi sumber daya air dan lingkungan. Artinya bahwa ini secara keseluruhan. Jadi beberapa riset kita terkait dengan potensi sumber daya air. Kota Luwuk misalnya. Kemudian sumber daya air untuk wilayah pangan. Nah, jadi ini kan ada tiga konsen sebenarnya dari Astacita. Yakni, swasembada energi, swasembada pangan, dan swasembada air. Kita swasembada pangan dan swasembada air, ini kita sudah lakukan. Untuk melakukan riset-riset tersebut, dan Alhamdulillah beberapa itu telah diimplementasikan oleh instansi teknis,” urainya.

Terkait dengan ekosistem lingkungan Nursyamsyi menjelaskan bahwa BRIDA Banggai mendapat dukungan penuh Bupati Banggai dengan kebijakannya. Yakni, Bupati Banggai menegaskan komitmen pemerintah daerah agar bertumbuh bersama antara sektor migas dan sektor pangan.

Hal itu dibuktikan dengan pelaksanaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk pengembangan di Senoro Selatan.

“Data-data yang kami kirimkan hal-hal apa saja yang telah dilakukan itu sejak 2024 hingga September 2025 itu yang dinilai. Penilaian BRIDA/BAPPERIDA optimal. Jadi tidak semua, hanya ada beberapa kabupaten/kota yang telah membentuk instansi, seperti BRIDA dan BAPPERIDA” ungkap dia.

Di Sulawesi, terdapat tiga daerah yang masuk kategori BRIDA/BAPPERIDA optimal. Yakni, BRIDA Banggai (Sulteng) BRIDA Kota Minahasa Utara (Sulawesi Utara) dan BRIDA Kota Makassar (Sulawesi Selatan).

Andi Nur Syamsy Amir menyampaikan bahwa capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperkuat riset dan inovasi yang mendukung pembangunan daerah.

Pihaknya menegaskan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan perguruan tinggi, pelaku usaha, dan stakeholder lainnya, agar inovasi yang dihasilkan mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat Banggai.

Pemerintah Kabupaten Banggai berharap penghargaan ini dapat mendorong peningkatan kualitas kebijakan, percepatan pembangunan, serta daya saing daerah di masa mendatang. (top)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!