JAKARTA, OKENESIA.COM- Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah roket yang diluncurkan dari Iran menghantam langsung kota Beersheba di wilayah Negev, Israel selatan, pada Jumat (20/6/2025).
Serangan tersebut menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur publik dan melukai puluhan warga sipil.
Menurut sumber-sumber media Ibrani, roket menghantam secara langsung tanpa berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan tidak mampu mengantisipasi serangan ini secara efektif karena karakteristik lintasan roket yang kompleks dan kecepatan tinggi.
Pemerintah Kota Beersheba mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa tingkat kerusakan menunjukkan indikasi serangan langsung, bukan sekadar dampak dari serpihan atau ledakan di udara. “Dampak kehancurannya luar biasa. Ini bukan hanya mengenai dekat lokasi – tapi benar-benar menghantam jantung kota,” demikian pernyataan wali kota dalam konferensi pers darurat.
Salah satu infrastruktur vital yang terdampak adalah Stasiun Kereta Beersheba, yang terpaksa ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan ini menyebabkan gangguan signifikan terhadap layanan transportasi di wilayah selatan Israel, yang merupakan jalur penghubung utama ke pusat ekonomi negara.
Media Ibrani melaporkan 36 orang mengalami luka-luka, sebagian besar akibat reruntuhan bangunan dan ledakan yang ditimbulkan. Tim evakuasi dan pertolongan pertama langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan menstabilkan situasi.
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran terkait serangan ini, namun insiden tersebut diperkirakan sebagai bagian dari eskalasi konflik yang terus meningkat di kawasan, termasuk ketegangan terkait konflik Israel-Palestina dan krisis regional lainnya.
Saat ini, pasukan keamanan Israel dalam keadaan siaga tinggi, dan warga di wilayah selatan diminta tetap berada di tempat perlindungan. (top/*)