Harga Beras di Banggai Merangkak Naik

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Harga kebutuhan beras di Kabupaten Banggai merangkak naik. Kenaikan itu berdasarkan hasil pantauan perkembangan harga bahan pangan pokok di Pasar Simpong per hari Senin tanggal 18 September 2023. Perkembangan harga bahan pangan pokok itu diterbitkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banggai ditandatangan Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banggai, Rudi Purwaka K. Bullah.

Di tabel teratas nama bahan pokok dan jenisnya adalah beras. Tiga jenis beras mengalami kenaikan harga. Beras kepala misalnya, pedagang I harga per kilonya Rp11.800, pedagang II Rp12.000 dan pedagang III Rp12.400.

Beras Superwin, pedagang I Rp11.800 per Kg, pedagang II Rp12.000, pedagang III Rp12.400. Beras Santana, harga per Kg di pedagang I Rp11.800, pedagang III Rp12.400. Beras Cintanur, di pedagang I harga per Kg Rp12.000, pedagang II Rp12.400 dan pedagang III Rp13.000.

Jika bahan pangan pokok beras mengalami kenaikan, maka tidak demikian dengan harga minyak goreng. Harga kebutuhan yang satu ini tidak mengalami kenaikan.

Sementara harga bumbu, khususnya cabai rawit dan jeruk nipis melah mengalami penurunan harga. Sementara bumbu lainnya mengalami kenaikan, seperti cabai keriting, tomat, bawang serta bawang putih honan. Bawang bombai harga tetap, tidak mengalami kenaikan harga maupun penurunan harga.

Harga kebutuhan konsumsi lainnya, semisal ikan di berbagai jenis, terjadi kenaikan, penurunan serta harga tetap.

Berdasarkan informasi yang diterima Okenesia.com menyebutkan bahwa kenaikan harga beras di Kabupaten Banggai buntut hasil panen beras dijual di luar Kabupaten Banggai. Hasil panen beras di Kabupaten Banggai disalurkan ke Provinsi Gorontalo dan Provinsi Manado. Bahkan, Sulsel juga mengambil beras di Luwuk, karena harga beras di Luwuk masih lebih rendah dibandingkan dengan harga beras di Sidrap.

Untuk Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Morowali, Morowali Utara hingga Taliabu sejak awal memang mengambil beras dari Kabupaten Banggai.

Bupati Banggai, H. Amirudin di momen penyaluran bantuan pangan pemerintah tahun 2023 bertempat di Kantor Bupati Banggai, Kecamatan Luwuk Selatan, Selasa 12 September 2023 menegaskan untuk tidak mendistribusikan hasil produksi beras di daerah ini.

Bupati Banggai di momen itu juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, menyampaikan agar beras hasil panen yang ada nanti tidak boleh keluar dari Kabupaten Banggai tanpa ada rekomendasi dari pihak berwewenang.
“Pemerintah bukan menghalangi petani menjual keluar, ini semata-mata agar pihak pemerintah tahu berapa jumlah beras yang telah keluar dari wilayah Kabupaten Banggai,” tegas Bupati Amirudin
“Bila ada rekomendasi, kita tahu dalam satu minggu berapa ton yang dibeli oleh pihak luar. Karena Kabupaten banggai, adalah salah satu daerah lumbung padi yang ada di Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Menurutnya, ini sebagai data, karena setiap hari Senin, evaluasi dilakukan secara nasional. Dan Kabupaten Banggai sudah tiga kali dimintai pemaparan dalam evaluasi yang dilakukan oleh Kemendagri tersebut, untuk menyampaikan apa-apa saja yang telah dilakukan Kabupaten Banggai dalam mengatasi inflasi, apa penyebabnya dan bagaimana Pemerintah Kabupaten Banggai membuat solusi dalam mengatasi inflasi yang terjadi. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!