965 Kasus Pembantaian Israel, 9.061 Warga Palestina Tewas
JAKARTA, OKENESIA.COM- Aksi genosida tentara pasukan Pendudukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut. Bahkan, kebiadaban pasukan Zionis Israel makin menjadi. Pasukan Israrel telah melakukan 965 pembantaian, dengan total korban serangan mencapai 9.061 syuhada. Dari jumlah itu, 3.670 anak-anak dan 2.326 wanita, serta hampir 23.000 luka-luka, dengan 2.060 laporan orang yang hilang, selama 27 hari Holocoust Zionis.
Demikian informasi yang disampaikan dalam konferensi pers oleh Kepala Kantor Informasi Pemerintah Palestina, Salamah Ma’ruf, mengenai korban dan dampak agresi terus-menerus Pendudukan Israel ke Gaza selama 27 hari berturut-turut. Salamah menyampaikan laporan terkini pada Kamis (3/11/2023).
Salamah menyebut bahwa Pendudukan Israel mengklaim telah mengebom 12.000 target di Gaza sejak dimulainya serangan, tetapi semua targetnya adalah sipil, termasuk rumah-rumah yang aman, fasilitas umum, dan rumah sakit.
Tim medis telah mendokumentasikan 135 syuhada tenaga medis, 40 jurnalis, 18 petugas pemadam kebakaran, 49 imam, muballigh, dan khatib.
Lebih dari 212.000 unit hunian mengalami kerusakan, dan 35.000 unit hunian hancur total, ditambah 85 bangunan pemerintah dan puluhan fasilitas umum, termasuk Pusat Kebudayaan Ortodoks yang hancur.
Pendudukan Israel telah menargetkan 214 sekolah yang menngalami kerusakan bervariasi, termasuk 45 sekolah yang sudah tidak beroperasi.
Sebanyak 164 masjid rusak akibat serangan, termasuk 54 yang hancur total dan 110 yang rusak sebagian, dan juga ada tiga gereja saudara-saudara Kristen di Jalur Gaza yang menjadi sasaran.
Akibat larangan pendudukan atas masuknya bahan bakar, Rumah Sakit Indonesia terpaksa berhenti beroperasi dan salah satu dari dua generator Rumah Sakit Ash-Shifa akan berhenti berfungsi akibat kekurangan bahan bakar.
Rumah Sakit ungkap Salamah, telah mengambil langkah-langkah darurat untuk memperpanjang ketersediaan bahan bakar dan listrik untuk unit-unit paling vital yang berkontribusi pada penyelamatan nyawa, termasuk unit operasi, unit perawatan intensif, unit ambulans dan gawat darurat, unit ginjal, unit bayi prematur, dan laboratorium.
Pendudukan Israel sengaja menyerang pemukiman padat penduduk, termasuk kamp-kamp seperti Jabalia, Al-Bureij, dan Shati.
Pendudukan Zionis Israel telah menjatuhkan 25.000 ton bahan peledak di Gaza, yang setara dengan dua kali lipat ledakan bom atom Hiroshima yang diperkirakan seberat 12.000 ton. “Jenazah syuhada yang masih ada di bawah reruntuhan dan adanya laporan bau busuk memberikan peringatan akan adanya bahaya penyebaran wabah yang mengancam ratusan ribu warga. Beberapa korban pembantaian mereka, termasuk bayi yang masih menyusui, seperti syahidah bayi Malik Abu Sif (6 bulan), syahidah bayi Bilal Subh (1 bulan), syahidah bayi Adam Abu ‘Ajwah (3 bulan), syahida bayi Hind Juhjuh (4 bulan), dan syuhada bayi Anisa Ali (5 bulan),” ungkap Salamah.
Pendudukan Israel telah melakukan kejahatan mengerikan terhadap sejumlah keluarga, termasuk keluarga Saidam (28 syuhada), keluarga Yasin (27 syuhada), keluarga Radwan (27 syuhada), keluarga Al-Fisheikh (27 syuhada), dan keluarga Al-Ar’eer (19 syuhada).
Jurnalis yang senantiasa menyampaikan informasi kekinian di Gaza juga menjadi korban. Jurnalis TV Al-Aqsa, Muhammad AlBayari gugur syahid akibat serangan udara Israel ke Jalur Gaza. Hingga kini jumlah jurnalis yang syahid telah bertambah menjai 41 jurnalis. (top/**)