Jurnalis Menjadi Target Serangan Tentara Zionis Israel
JAKARTA, OKENESIA.COM- Perang yang berkecamuk antara tentara pasukan Pendudukan Zionis Israel dengan mujahidin Gaza, Palestina telah menjadi periode empat pekan paling mematikan bagi jurnalis.
Sejak perang mulai dikibarkan tanggal 7 Oktober 2023, seperti setiap harinya nyawa para jurnalis terenggut. Tentara pasukan Pendudukan Israel memang menargetkan para jurnalis yang setia mengabarkan kondisi di arena peperangan, karena dinilai membuka aib akan kebiadaban di dunia internasional.
Okenesia.com mendapatkan foto-foto ekslusif ketika lima jurnalis tengah melakukan liputan peristiwa di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Palestina, Sabtu (11/11/2023) malam atau petang waktu Palestina.
Serangan para tentara pasukan Pendudukan Israel jelas-jelas menyasar para jurnalis. Lima jurnalis yang meliput di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara itu adalah Muhammad Arab, Mahmoud Abu Salama, Abboud Abu Salama serta Abdullah Obaid.
Hingga awal pekan ini, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyebut bahwa 36 jurnalis dan pekerja media telah gugur semenjak pecahnya perang Gaza pada 7 Oktober.
Koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour seperti dilansir di republika.co.id menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai.
Sherif Mansour juga mengatakan, mereka para jurnalis di seluruh kawasan melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Masyarakat di Gaza, khususnya, telah menanggung dan terus menanggung kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghadapi ancaman yang sangat besar. Banyak di antara mereka yang kehilangan rekan kerja, keluarga, dan fasilitas media, serta melarikan diri untuk mencari keselamatan ketika tidak ada tempat berlindung atau jalan keluar yang aman. (top/**)