Hanya Sehari, Agresi Militer Israel Habisi 1.000 Nyawa Warga Gaza

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Hanya dalam sehari, yakni Sabtu (18/11/2023) yang dimulai sejak dini hari, pagi, siang hingga sore, jumlah warga di Jalur Gaza, Palestina dinyatakan syahid mencapai 1.000 orang. “Pembantaian hari ini (Sabtu, 18/11/2023) bisa mencapai 1.000 syahid,” demikian laporan Shafa dari Direktur Umum Rumah Sakit di Gaza yang diterima Okenesi.com.

Jumlah itu setelah militer Zionis Israel melancarkan serangan udaranya di berbagai tempat di Jalur Gaza. Jumlah terbesar korban tewas terdapat di Sekolah Al-Fakhoura, Kamp Jabalia, Jalur Gaza.

Bom udara mematikan dijatuhkan militer Zionis Israel di apartemen pemukiman padat penduduk. Tak ayal, bom itu selain meluluhlantakkan gedung, para penghuninya ikut tewas. Bahkan, terdapat apartemen yang dihuni puluhan warga terbunuh. Ada apartemen yang dihuni 27 anggota keluarga hingga 32 anggota keluarga, semunya tewas mengenaskan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Rumah Sakit di Jalur Gaza, Dr. Muhammad Zaqout melaporkan bahwa saat ini tidak ada rumah sakit yang beroperasi di Gaza. “Pembantaian hari ini akan mengakibatkan seribu martir. Tidak ada layanan medis di Jalur Gaza utara dan Kota Gaza. Hari ini kami tidak dapat mengeluarkan satu pun orang yang terluka dari Rumah Sakit As-Syifa,” ungkap Muhammad Zaqout.

Militer Pendudukan Israel sebut Muhammad Zaqout, menunda dan mencegah korban luka meninggalkan Rumah Sakit As-Syifa. Ada puluhan orang terluka di rumah sakit terbesar yang terletak di kawasan Rimal Utara, Jalur Gaza tak bisa keluar. “Ada 36 anak di Rumah Sakit As-Syifa dan sejumlah pasien ginjal,” katanya.

Rumah Sakit As-Syifa saban hari kehilangan tenaga medis. “Sekarang hanya ada 5 dokter di Rumah Sakit As-Syifa dan tidak ada ruang operasi. Tidak ada bahan bakar untuk mengoperasikan peralatan,” sebut dia.

Militer Pendudukan Israel kata dia lagi, tidak peduli dengan nasib orang sakit, luka, dan anak-anak di Rumah Sakit As-Syifa. Akibatnya, sebagian besar pasien perawatan intensif di rumah sakit itu meregang nyawa.

Muhammad Zaqout mengungkapkan bahwa kondisi tragis bakal menghampiri para pasien di rumah sakit itu. “Tanpa intervensi segera untuk mengevakuasi korban luka dan anak-anak, nasib mereka adalah kematian,” ujarnya.Selama tiga hari ini, militer Pendudukan Israel telah melakukan operasi penggeledahan dan penyisiran. Militer Israel mengklaim bahwa ada senjata yang disembunyikan di Rumah Sakit As-Syifa. “Dan ini tidak dapat diterima oleh orang yang berakal sehat. Rumah Sakit As-Syifa adalah bangunan sipil, dan palang merah membangun unit gawat darurat di sana,” demikian laporan Muhammad Zaqout. (top/**)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!