Tentara Israel Teror Mufti Masjid Al-Aqsha Syaikh Ikrimah
JAKARTA, OKENESIA.COM- Mufti Masjid Al-Aqsha, Syaikh Ikrimah Sabri (85 tahun) di usia senjanya akhir-akhir ini menjadi bulan-bulanan tentara Pendudukan Israel. Kediaman imam sekaligus khatib masjid suci umat Islam itu diserbu pasukan Zionis Israel.
Bahkan, Ahad (17/12/2023), Syaikh Ikrimah Sabri sempat ditahan saat diinterogasi. Usia renta dengan kondisi tubuh Mufti Agung Palestina dan Yerussalem ini jalannya sudah membungkuk, diperlakukan tak manusiawi oleh tentara Israel. Beberapa pekan lalu, kediaman Syaikh Ikrimah diserbu.
Syaikh Ikrimah Sabri dibebaskan setelah 3 jam diinterogasi oleh Pendudukan Israel pada hari Ahad. Ia diselidiki di Al-Masubiyah di Yerusalem yang dijajah. Intelijen penjajah Israel menyerahkan surat panggilan kepadanya Selasa pekan kemarin, setelah penyerbuan rumahnya.
Intelijen juga menyerbu rumah Syekh Ikrimah pada tanggal 4 Desember tahun lalu dan memberinya keputusan untuk memperbarui larangan perjalanan. Militer Israel memutuskan untuk menghancurkan bangunan tempat tinggal tempat ia tinggal di lingkungan Al-Sawana di Yerusalem pada hari penahanan dan interogasinya Ahad (17/12).
Bukan hanya Syekh Ikrimah, pemuka agama di Palestina yang menjadi sasaran teror. Syekh Mahmoud Abu Khudair, imam Masjid Ali Bin Abi Thalib di Kota Shuafat di Yerussalem juga mengalami hal serupa.
Polisi penjajah mengajukan dakwaan terhadap Syekh Mahmoud Abu Khudair. Penangkapan terhadap Syekh Mahmoud berlanjut sejak 5 Desember bulan ini.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Dakwaan akan diajukan terhadap seorang pengkhutbah dari Shuafat, setelah dia mendorong kekerasan dan identifikasi dengan terorisme melalui khutbah yang dia sampaikan saat Salat Jumat sekitar sebulan yang lalu. Polisi memandang tindakan tersebut dengan serius.” demikian informasi dikutip dari Al Quds Al Bawsala.
Patut dicatat bahwa Syekh Mahmoud mengambil alih kepemimpinan masjid sejak masa mudanya, menggantikan mendiang ayahnya, Syekh Falah, muazin tertua dan orang tertua di Yerusalem yang dijajah, yang meninggal pada tahun 2018. (top/**)