Militer Israel Bombardir Kamp Al-Maghazi & Rumah Sakit Al-Amal

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Agresi militer Israel terus berlanjut. Rabu (27/12/2023) pagi waktu Gaza, Palestina atau siang waktu Indonesia, pasukan udara Israel menjatuhkan bom tepat di depan Rumah Sakit Al-Amal Bulan Sabit Merah di sebekag barat Kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, Palestina.

Akibat pengeboman itu, korban syahid dan luka-luka tak terhindarkan. Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan, Pendudukan Israel melakukan 16 pembantaian terhadap seluruh keluarga, menyebabkan 195 orang menjadi martir dan 325 orang terluka dalam 24 jam terakhir.

Serangan terbaru pagi tadi ini menambah daftar panjang korban syahid dari kalangan warga sipil sejak ‘Badai Al-Aqsha’ berkobar 7 Oktober 2023. Dengan tambahan syahid hari ini, maka total 21.110 orang syahid dan 55.243 orang luka-luka.

Sejak Rabu pagi, pesawat udara Israel menjatuhkan bom. Khusus korban yang menargetkan kamp Al-Maghazi sejak pagi hari menyebabkan, 6 orang tewas dan terluka dalam pemboman yang menargetkan sekolah menengah putri.

Cedera akibat penembakan artileri di rumah keluarga Abu Owaidah di Birkat Al-Waz.

Seorang pemuda terluka oleh peluru penembak jitu di sebelah timur kamp. Pengeboman pabrik Tahrir di barat laut kamp. Serangkaian sabuk api di sekitar Site 13 dan jalan yang menghubungkan Bureij serta menjatuhkan bom di lahan pertanian di berbagai penjuru.

Aksi biadab lainnya, menjatuhkan bom fosfor di sekitar sekolah menengah di Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza menyerukan kepada lembaga-lembaga internasional untuk mengambil langkah-langkah mendesak guna memastikan perlindungan di sejumlah rumah sakit, Kompleks Medis Nasser, stafnya, korban luka dan sakit, serta ribuan pengungsi di sana.

“Kami menyerukan lembaga-lembaga internasional untuk segera melakukan intervensi untuk memulai kembali Kompleks Medis Shifa,” demikian diungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang diterima Okenesia.com, baru saja.

Direktur Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar di Rafah, Marwan Al-Hams, mengatakan kepada Al-Mayadeen bahwa situasinya sangat buruk dan penyakit menular telah menyebar di antara para pengungsi.Satu juta 200 ribu pengungsi saat ini menerima makanan dari makanan kaleng, dengan segala bahan busuk yang dikandungnya dapat menyebabkan penyakit.

“Tidak ada obat untuk semua pasien, terutama penyakit jantung dan ginjal. Beberapa pasien hanya menggunakan obat penghilang rasa sakit,” kata Marwan.

Ia menyebut bahwa pihak rumah sakit membutuhkan segala macam obat-obatan dan alat kesehatan. Sementara kebutuhan obat-obatan yang masuk melalui penyeberangan Rafah sudah habis. (top/**)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!