Militer Israel Jatuhkan Bom di Gaza Setara 3 Kali Lipat Bom Nuklir Hiroshima
JAKARTA, OKENESIA.COM- Sejak ‘Badai Al-Aqsha’ bergemuruh hingga hari ini atau hari ke 89, tentara Israel tak henti-hentinya melancarkan serangan. Serangan terbanyak yang menimbulkan korban jiwa adalah bom yang dijatuhkan dari jet tempur militer Israel.
Bom yang dijatuhkan menyasar pemukiman penduduk Jalur Gaza, Palestina setara tiga kali lipat dari beban dan kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Heroshima, Jepang.
Kantor Media Pemerintah Palestina, Rabu (3/1/2024) mengungkapkan bahwa militer Israel membom Jalur Gaza dengan lebih dari 45.000 rudal dan bom berbobot lebih dari 65.000 ton bahan peledak.
Pesawat Israel menjatuhkan bom raksasa di Jalur Gaza selama perang genosida yang komprehensif. Beberapa di antaranya berbobot 2.000 pon bahan peledak. Pendudukan tersebut dengan sengaja membom seluruh alun-alun pemukiman, yang menyebabkan ratusan orang menjadi martir, tewas dalam sekali pemboman.
Juru Bicara Kantor Media Pemerintah Palestina menyebut bahwa berat bahan peledak yang dijatuhkan tentara pendudukan dari pesawatnya di Jalur Gaza meningkat menjadi lebih dari 65.000 ton bahan peledak. Lebih besar dari berat dan kekuatan tiga bom nuklir seperti yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.
Hampir dua pertiga dari bom dan rudal yang dijatuhkan oleh pesawat pendudukan Israel di wilayah Gaza, bom yang tidak terarah dan tidak akurat, atau yang disebut bom bodoh. Bom bodoh itu menunjukkan niat Israel untuk melakukan serangan acak dan pembunuhan yang tidak dapat dibenarkan, yang merupakan pelanggaran hukum internasional dan berbagai perjanjian internasional yang jelas dan eksplisit.
Jubir Kantor Media Pemerintah Palestina merinci senjata paling menonjol yang dilarang secara internasional digunakan oleh tentara Israel terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan di Jalur Gaza.
Bom-bom tersebut adalah bom penghancur bunker BLU-113, bom penghancur bunker BLU-109, bom penghancur benteng (SDBS), bom GBU-28 Amerika, Rudal “Halper”.
Berikutnya adalah bom berpemandu GPS yang ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur. Bom fosfor putih yang dilarang secara internasional, bom bodoh atau tidak terarah, bom pintar JDAM.
Jubir Kantor Media Pemerintah Palestina juga mengurai gejala dan bahaya paling menonjol dari senjata yang dilarang secara internasional yang digunakan oleh tentara pendudukan.
Pertama, pembunuhan massal dan luka-luka yang menimbulkan korban sebanyak-banyaknya dalam waktu beberapa detik, seperti yang terjadi di wilayah Pasir Utara, Jabalia, Shujaiya, dan Bureij, di mana ratusan syahid sekaligus.
Ke dua, menimbulkan kerugian yang permanen pada korbannya, seperti cacat, cacat tetap, atau amputasi, dan hal ini terlihat pada korban dan korban luka khususnya di semua rumah sakit.
Ke tiga, pencemaran lingkungan yang signifikan, melalui pelepasan radiasi beracun, menyebabkan pencemaran udara, air, dan lingkungan selama bertahun-tahun dan generasi mendatang.
“Kami menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi internasional untuk menghentikan perang genosida komprehensif yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan yang telah berlangsung selama 89 hari agresi,” pinta Juru Bicara Kantor Media Pemerintah Palestina. (top/**)