Brigade Syuhada Al-Aqsha Serukan Perlawanan di Tepi Barat

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Brigade Syuhada Al-Aqsha, sayap militer yang keluar dari Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) menyerukan perlawanan terhadap agresi militer Israel.

Konsentrasi serangan militer Israel selama ini terbanyak menyasar warga sipil Jalur Gaza, Palestina. Memang korban jiwa terbanyak dari Jalur Gaza, dan militer Israel kian memperluas arena pembantaian ke Tepi Barat (West Bank).

Brigade Syuhada Al-Aqsha (Pasukan Gerak Cepat) yang bergerak di West Bank menyerukan perlawanan. Seruan perlawanan itu adalah bagian dari respon atas agresi militer Israel terhadap warga sipil Jalur Gaza.

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Rasulullah, dan dialah orang terbaik yang mengatakan: ‘Seorang muslim adalah saudara seorang muslim, tidak ada yang menzalimi dan tidak menyayangkannya, barangsiapa yang membutuhkan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya, barang siapa yang meringankan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan meringankan kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa yang melindungi seorang muslim, maka Allah akan melindunginya di hari kiamat,” demikian pernyataan resmi Brigade Syuhada Al-Aqsha, Minggu (14/1/2024).

Juru Bicara Brigade Syuhada Al-Aqsha menyebut situasai mereka menyedihkan dan hati mereka dipenuhi luapan menyaksikan saudaranya di Gaza dibantai.

Mereka menghotmati pengorbanan warga Gaza yang menjadi inkubator perlawanan terhadap Israel. “Wahai rakyat kami yang hebat, anda yang telah menjadi inkubator terbaik bagi perlawanan anda. Wahai rakyat Palestina yang merdeka dan perempuan, anak-anak, dan orang tua yang merdeka, anda selalu menjadi pendukung perlawanan terlepas dari segala kesulitan dan anda telah menjadi pelindung,” puji Jubir Brigade Syuhada Al-Aqsha.

Ia menyoroti kiprah Direktur Badan Intelijen di Nablus. Seruan bersatu di belakang perlawanan para mujahid. Berada di belakang tentara pejuang Palestina untuk mematahkan konspirasi yang sedang digagas Direktur Badan Intelijen di Nablus.

Bahkan, meminta kepada pemerintah Palestina untuk memecat dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum terlambat terhadap Direktur Badan Intelijen di Nablus.

“Kami menuntut pembebasan tahanan dan pejuang kemerdekaan Haitham Al-Kaabi yang menghabiskan 20 tahun di penjara pendudukan Israel,” katanya.

Jubir Brigade Al-Quds juga menyerukan seluruh rakyat di seluruh kota Tepi Barat untuk menunjukkan perlawanan dengan menggelar aksi besar-besaran. Seruan aksi protes terhadap penangkapan politisi dan juga memperteguh janji setia warga terhadap perlawanan di Tepi Barat, Gaza, dan setiap titik perlawanan.

Terhadap Zionis Israel, Jubir Brigade Syuhada Al-Quds memperingatkannya. “Adapun bagimu wahai anak-anak Sion, janganlah kamu berpikir bahwa apa yang terjadi ini akan menghindarkanmu dari serangan perlawanan. Melainkan tunggulah apa yang lebih kuat Insya Allah. Dan apa yang di tangan kami buat untuk kamu cicipi di Khalil al- Rahman hanyalah awal dari banjir di Tepi Barat, Insya Allah, dan yang akan datang lebih besar lagi,” ancamnya.

Kepada semua kelompok dan faksi-faksi yang beroperasi di Tepi Barat, seperti Batalyon Tulkarm, Batalyon Nablus, Batalyon Beit Ummar, Batalyon Qalqilya, Batalyon Khalil Rahman, Batalyon Jericho, Batalyon Martir, bersiaplah sepenuhnya dan waspada terhadap konfrontasi apa pun yang tak terhindarkan dalam beberapa jam mendatang. Sebab, konspirasi tersebut telah terungkap ke publik.

“Kemuliaan dan keabadian bagi para syuhada. Bantuan cepat untuk para tahanan pemberani kita. Pemulihan cepat bagi rakyat yang terluka,” demikian pernyataan Juru Bicara Brigade Syuhada Al-Aqsha. (top/*)

 

Comments
Loading...
error: Content is protected !!