6 Bulan Agresi Militer Israel, Warga Gaza Tewas Tembus 32.975

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Agresi militer Pendudukan Israel sejak perang genosida ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023 hingga Rabu (3/4/2024) hari ini sudah memasuki hari ke 180 atau tepat enam bulan, pembantaian masih terus berlangsung terhadap warga Jalur Gaza, Palestina.

Biro Media Pemerintah di Gaza melaporkan statistik paling penting dari perang genosida yang dilakukan militer Israel.

“Seratus delapan puluh hari perang genosida berlangsung terhadap rakyat yang tak berdaya,” ungkap Kepala Biro Media Pemerintah di Gaza, Ismail Abu Tsawabitha dikutip dari platform Telegram Kementerian Kesehatan Palestina/Gaza.

Selama enam bulan agresi tanpa henti, militer Israel telah melakukan 2.922 kali pembantaian, 39.975 syuhada dan orang hilang. Jumlah warga Jalur Gaza syahid tiba di rumah sakit sudah menembus angka 32.975 orang. Jumlah yang tak sedikit.

Dari 32 ribu lebih itu, 14.500 adalah anak-anak syahid. Tiga puluh anak menjadi syahid akibat kelaparan, malnutrisi serta dehidrasi buntut kekurangan asupan makanan.

Jumlah wanita yang menjadi syuhada mencapai 9.560 orang.

Di antara ribuan syuhada itu, 484 tenaga media meregang nyawa. Sementara dari kalangan pertahanan sipil berjumlah 65 orang dinyatakan syahid. Kalangan jurnalis juga menjadi sasaran berondongan peluru maupun dihajar bom berjumlah 140 jurnalis yang syahid.

Hingga kini sebut Ismail, terdapat 7.000 warga Gaza, Palestina hilang tak diketahui nasibnya dan kemungkinan telah tewas.

Kondisi lingkungan di areal pengungsian yang buruk menyebabkan warga cukup cepat tertular. Hingga kini, jumlah warga Gaza yang terinfeksi beragam jenis penyakit mencapai 75.577 orang.

Perang terhadap warga Gaza tak berdosa, korbannya adalah anak-anak perempuan yang mencapai 70 persen korban.

Kebiadaban militer Israel yang membunuh warga sipil menyebabkan 17.000 lebih anak hidup tanpa orang tuanya atau salah satu dari mereka.

“Terdapat 11.000 orang yang terluka perlu melakukan perjalanan untuk mendapatkan perawatan untuk menyelamatkan nyawa dari ancaman bahaya. Sedangkan ada 10.000 pasien kanker menghadapi kematian dan membutuhkan pengobatan,” ungkap Ismail.

Kondisi warga Gaza sangat memprihatinkan. Terdapat 1.088.764 orang terjangkit penyakit menular akibat pengungsian. “Ada 8.000 kasus infeksi virus hepatitis akibat pengungsian, 60.000 ibu hamil berisiko, karena kurangnya akses terhadap layanan kesehatan serta 350.000 pasien kronis berisiko, karena tidak diberikannya obat,” urai Ismail.

Militer Israel menangkap 310 dari kalangan tenaga medis. Jurnalis yang ditangkap berjumlah 12 orang yang telah diketahui identitasnya. Pengungsi di Gaza mencapai angka 2 juta.

Tak hanya menghabisi nyawa penduduk, militer Israel juga menghancurkan beragam fasilitas. Yakni, 171 markas besar hancur, 100 unit sekolah dan universitas hancur total, 305 unit sekolah dan universitas sebagian hancur.

Rumah ibadah seperti masjid dan gereja juga menjadi sasaran pengeboman dari jet tempur militer Israel. Hingga saat ini, terdapat 229 masjid hancur total, 297 masjid sebagian hancur serta tiga unit gereja hancur.

Pemukiman penduduk juga tak luput dari penghancuran. Biro Media Pemerintah di Gaza merilis jumlah rumah penduduk yang hancur dihantam bom berkekuatan hulu ledak tinggi mencapai 70.000 unit rumah. Sedangkan 290.000 unit rumah yang sebagian hancur tidak lagi layak huni. Puluhan ribu ton bahan peledak dijatuhkan jet temput Israel.

Kondisi mengenaskan lainnya bahwa 32 rumah sakit dipastikan tidak dapat digunakan lagi, karena sudah hancur, 53 puskesmas juga tak dapat lagi dimanfaatkan serta 159 institusi kesehatan menjadi sasaran. Terdapat pula 126 ambulans hancur.

Pendudukan Israel juga berniat mengaburkan sejarah bangsa Palestina dengan menghancurkan 200 situs arkeologi dan peninggalan bersejarah. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!