PUPR Banggai Rehab Berat Jaringan Irigasi Bali 3, Aliri 194,3 Hektare Sawah

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Dinas Pekerjaan Umu dan Penataan Ruang (PUPR) Banggai memperbaiki jaringan irigasi sekunder di Desa Duata Karya, Masama, tahun 2024 ini.

Tak tanggung-tanggung, instansi yang dipimpin I Dewa Supragiatma itu menyediakan anggaran Rp640 juta lebih.

Dengan gelontoran anggaran sebesar itu kian membuktikan komitmen Pemda Banggai memberi perhatian serius terhadap konsistensi daerah ini menjadi lumbung padi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Pembangunan kategori rehab berat itu untuk memastikan distribusi air ke sawah petani. Ratusan hektare sawah di Bali 3 itu akan teraliri dengan jaringan irigasi ini. “Jaringan irigasi yang dibangun ini mengaliri 194,3 hektare. Memang kondisinya rusak parah,” tutur Pejabat Pelaksana Teknis Bidang Pengairan, Dinas PUPR Banggai, Astrid Dwijayanthi kepada pewarta di ruang kerjanya, Rabu (7/8/2024).

Proyek irigasi itu sebut Astrid, mulai teken kontrak tanggal 13 Juni 2024 dan saat ini masih berjalan. Kontrak pekerjaannya berakhir Oktober. Hanya saja, tenggat waktu hingga Oktober, pekerjaan itu tak dapat dituntaskan. Sebabnya, pihak rekanan mengalami kendala dalam proses pengerjaannya. Yakni, menggunakan sistem buka tutup. Dengan demikian, waktu pengerjaannya diperkirakan bakal bertambah hingga melampaui Oktober.

Astrid menyadari, kondisi ini tak bisa dihindarkan. Pihak rekanan juga tak dapat disalahkan. Betapa tidak, sistem buka tutup itu saat tertentu, rekanan tak dapat melaksanakan pekerjaannya.

“Keterlambatan pekerjaan, karena masyarakat menanami baru satu bulan, air masih dibuka tutup. Tujuh hari dibuka, tujuh hari ditutup,” urai Astrid.

Untuk memastikan agar pekerjaan itu dapat terlaksana dengan baik, Dinas PUPR Banggai khususnya Bidang Pengairan mengundang pihak rekanan.

Pertemuan bersama pihak rekanan berlangsung, Rabu, sore ini. Dinas PUPR Banggai berkomitmen, agar pekerjaan itu dapat terlaksana dengan menghadirkan langsung pihak rekanan.

Di pertemuan bersama pihak rekanan itu, Astrid menegaskan pentingnya penambahan tenaga kerja.

Kondisi yang dialami pihak rekanan yang mengalami kendala di lapangan saat proses pengerjaannya, yakni sistem buka tutup itu, Dinas PUPR Banggai telah menerima laporan dari Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A. “P3A membuat laporan ke kami. Dari situ, kami buat semacam perubahan kontrak kerjanya, kesepakatan dengan rekanan seperti penambahan waktu dan penambahan tenaga kerjanya,” ungkap dia.

Astrid di kesempatan itu juga menjelaskan bahwa khusus untuk pembangunan jaringan irigasi di Bali 3, panjangnya mencapai 700 meter.

Astrid mengaku, optimistis pekerjaan itu dapat diselesaikan tepat waktu. “Insya Allah, tetap berjalan tepat waktu. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, karena sistem buka tutup air. Petani saat ini sedang melakukan penanaman. Berbeda dengan di tempat lain yang sudah musim tanam, usia padi sudah di atas satu bulan,” demikian Astrid Dwijayanthi. (top)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!