Presiden Mahmoud Abbas Jadwalkan Kunjungi Gaza, Meskipun Nyawa Taruhannya
JAKARTA, OKENESIA.COM- Kantor Berita resmi Palestina melaporkan, pada hari Minggu (18/8/2024) bahwa Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas menjadwalkan akan mengunjungi Jalur Gaza, meskipun taruhannya nyawa.
Rencana kunjungan Mahmoud Abbas ke Jalur Gaza setelah Abu Mazen-sapaan Mahmoud Abbas melakukan komunikasi di seluruh dunia untuk mempersiapkan keberangkatannya. Demikian informasi seperti disadur dari saluran berita Ultrapalestine, hari ini (Senin, 19/8/2024).
Badan Wafa menyatakan, dalam hal ini, komunikasi dilakukan dengan PBB, anggota tetap Dewan Keamanan, negara-negara Arab dan Islam, Liga Negara-negara Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan Uni Eropa dan Afrika, secara berurutan untuk memastikan keberhasilan langkah tersebut, dan untuk memberikan dukungan dan partisipasi kepada siapa pun yang memungkinkan.
Menurut badan resmi Palestina, Israel telah diberitahu tentang langkah yang ingin diambil oleh Pemimpin Palestina itu.
Situs surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa sumber-sumber Israel mengonfirmasi bahwa mereka belum menerima permintaan resmi apa pun dari Abu Mazen terkait kunjungan ke Gaza.
Seorang pejabat Israel menyatakan bahwa kepemimpinan Israel tidak akan mengizinkan Abu Mazen memasuki Gaza.
Dia mengatakan meskipun persiapan telah dilakukan, kunjungan Presiden Otoritas Palestina ke Gaza masih tidak masuk akal.
Yedioth mengindikasikan bahwa berita ini muncul setelah pernyataan Abu Mazen di Parlemen Turki Kamis lalu, ketika dia menegaskan niatnya untuk mengunjungi Jalur Gaza didampingi oleh para pemimpin Palestina, dan mengatakan bahwa dia akan melakukan kunjungan ini bahkan jika itu mengorbankan nyawanya.
Dalam pidatonya di Turki, Abu Mazen mengkritik keras Israel, dengan mengatakan bahwa Israel melancarkan “perang genosida dan pembersihan etnis” terhadap rakyat Palestina, dan menargetkan Ismail Haniyeh adalah bagian dari kejahatan tersebut.
Dalam pidatonya di depan Parlemen Turki, Presiden Abbas menyambut baik partisipasi Turki dalam gugatan yang diajukan terhadap Israel di hadapan Mahkamah Internasional di Den Haag, dan menekankan bahwa“tujuan perang yang dilancarkan Israel adalah pengusiran paksa warga Palestina, yang akan mengakibatkan tidak akan pernah tercapai.”
Yedioth menunjukkan bahwa meskipun ada pernyataan Abu Mazen tentang niatnya untuk mengunjungi Jalur Gaza, perselisihan dengan Hamas masih mendalam. top/*)