Wujudkan Banggai Lumbung Padi, Dinas TPHP Bangun Jaringan Irigasi Tersier Sepanjang 7,3 KM

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Banggai berupaya mewujudkan produksi padi daerah ini terus mengalami peningkatan. Komitmen mewujudkan kabupaten bermotto ‘Momposaangu Tanga Mombulakon Tano’ sebagai lumbung padi tak perlu diragukan.

Dari tahun ke tahun, program yang mengarah pada perwujudan swasembada pangan itu dilaksanakan. Dengan harapan, selain terpenuhi kebutuhan untuk warga di daerah ini, juga menjadi penyangga bagi daerah lain.
Selama ini, produksi beras Kabupaten Banggai menyuplai kebutuhan kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai Laut bahkan hingga Provinsi Gorontalo.
Apatah lagi, tentu saja Dinas TPHP Banggai sebagai instansi teknis berkewajiban menjaga ritme produksi itu dengan menyediakan fasilitas pendukung. Yaitu, jaringan irigasi tersier. Tahun anggaran 2024 ini, instansi yang dipimpin Subhan Lanusi itu membangun puluhan jaringan irigasi tersier.
Jaringan irigasi tersir adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuater serta bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi tersier ini mengaliri ribuan hektare sawah petani di sejumlahkecamatan produsen padi.
Berikut nama kelurahan/desa program pembangunan dan rehabilitas jaringan tersier berikut anggarannya.
Di Kecamatan Batui Selatan, dibangun jaringan irigasi tersier tersebar di sejumlah tempat. Yakni, Kelurahan Sisipan dengan anggaran Rp199 juta lebih, Desa Bonebalantak (Rp199 juta lebih).
Kecamatan Bualemo terletak di Desa Dwi Karya (Rp199 juta lebih), Desa Lembah Tompotika (Rp199 juta lebih), Desa Samaku (Rp199 juta lebih), Desa Trans Mayayap (Rp199 juta lebih).
Di Kecamatan Masama, Dinas TPHP Banggai membangun jaringan irigasi tersier di Desa Cemerlang (Rp199 juta lebih), Desa Minangandala (Rp147 juta lebih).
Smeentara di Kecamatan Moilong, dibangun juga di beberapa titik, yakni di Desa Argakencana (Rp147 juta, Desa Argomulyo (199 juta lebih), Desa Bumiharjo (Rp199 juta lebih), dua titik di Desa Saluan dengan anggaran masing-masing Rp199 juta lebih.
Masih di Kecamatan Moilong, jaringan irigasi tersier dibangun di dua titik Desa Slamet Harjo masing-masing anggaran Rp199 juta lebih, Desa Sumberharjo (Rp147 juta lebih).
Berikutnya di Kecamatan Nuhon, tersebar di dua titik, yakni Desa Damai Makmur dan Dsa Lembah dengan anggaran masing-masing Rp199 juta lebih.
Di Kecamatan Toili Barat terletak di Desa Lembah Keramat (Rp199 juta lebih). Kecamatan Toili dibangun di Desa Sindang Baru (Rp199 juta lebih).
Kecamatan Toili Jaya terletak di Desa Bukit Jaya (Rp199 juta lebih), Desa Sindang Baru (Rp147 juta lebih), Desa Tolisu (Rp199 juta lebih).
Selain membangun baru, Dinas TPHP Banggai juga melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di berbagai lokasi. Yaitu, rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Desa Kospa Duata Karya, Kecamatan Masama (Rp199 juta lebih).
Di Kecamatan Toili Barat, rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Desa Uwelolu (Rp199 juta lebih). Di Desa Singkoyo, Kecamatan Toili dengan anggaran Rp199 juta lebih. Terakhir rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Desa Sindang Baru, Kecamatan Toili Jaya, anggarannya juga sama, yakni Rp199 juta lebih.
Kepala Bidang Prasarana, Saranan dan Penyuluhan, Dinas TPHP Banggai, Fadli H. Salawali kepada pewarta, Senin (2/8/2024) mengatakan bahwa tahun 2024 ini, instansinya memprogramkan pembangunan jaringan irigasi tersier sepanjang 7.308 meter atau 7,3 KM. Sebanyak 28 paket dengan total anggaran Rp5.393.304.000,

“Volume pembangunan jaringan irigasi tersier terus bertambah, karena setiap tahun kami programkan pembangunan jaringan baru maupun rehabilitasi jaringan,” ungkap Fadli.
Tahun-tahun sebelumnya sebut Fadli, program serupa dilaksanakan. “Insya Allah, tahun depan akan kami laksanakan kembali program tersebut. Program ini adalah wajib untuk mendukung infrastruktur bagi petani di Kabupaten Banggai,” demikian Fadli H. Salawali. (top)

Comments
Loading...