Hamas & Hizbullah Hancurkan Tank Lapis Baja Militer Israel
JAKARTA, OKENESIA.COM- Dalam dua hari terakhir, serangan-serangan terhadap militer Israel terus berlanjut di berbagai wilayah, mengakibatkan kerugian signifikan bagi pasukan pendudukan.
Sebanyak 16 kendaraan militer dilaporkan hancur, sementara 5 tentara IDF tewas akibat bentrokan yang intens dengan kelompok perlawanan Palestina dan Hizbullah.
Demikian informasi dikutip dari Media Al-Qassam dan saluran berita Telegram Akun Hizbullah, Jumat (11/10/2024) pagi waktu setempat atau siang ini waktu Indonesia.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas penghancuran 12 kendaraan milik militer Israel, termasuk 7 tank Merkava, 1 truk, dan 4 jip Hummer.
Serangan ini menambah tekanan pada pasukan Israel yang terus terlibat dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Sementara itu, Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ/Palestinian Islam Jihad) melaporkan keberhasilan mereka dalam menembak jatuh 3 pesawat tanpa awak Israel selama operasi di kawasan yang sama.
Di Tepi Barat, tepatnya di kamp pengungsi al-Far’a, Tubas, dua jip militer dan sebuah buldoser militer dihancurkan oleh perlawanan setempat.
Bentrokan yang terjadi di daerah ini menunjukkan perlawanan warga Palestina terhadap operasi militer Israel yang semakin intensif.
Hizbullah, kelompok perlawanan Lebanon, turut berpartisipasi dalam bentrokan ini dengan menghancurkan satu tank Merkava di wilayah perbatasan Lebanon selatan.
Selain kerugian materi, 3 tentara Israel dilaporkan tewas di Jalur Gaza, sementara seorang lagi tewas di Lebanon selatan. Di wilayah Hadera, seorang pemukim Israel juga tewas akibat serangan, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat berbagai serangan roket dan baku tembak yang terjadi di berbagai wilayah konflik.
Situasi di Gaza, Tepi Barat, dan perbatasan Lebanon terus memanas, dengan intensitas bentrokan yang meningkat di tengah operasi militer Israel yang masih berlangsung. Para pihak internasional menyerukan untuk menahan diri dan menghentikan eskalasi kekerasan yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. (top/*)