Petinggi AS Apresiasi Kematian Pemimpin Hamas, Iran Peringatkan Bahaya Perluasan Konflik
BANGGAI, OKENESIA.COM- Pimpinan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), Jumat (18/10/2024) pagi waktu setempat atau siang ini waktu Indonesia menyatakan selamat kepada Israel atas keberhasilan mereka dalam operasi militer yang menargetkan Yahiya Sinwar, pemimpin senior Hamas.
Dalam pernyataannya seperti dikutip dari saluran Telegram akun Al Jazeera mengabarkan bahwa Komandan CENTCOM menegaskan bahwa siapapun yang memilih jalan terorisme harus siap menerima nasib seperti Sinwar.
“Siapa pun yang terlibat dalam aksi terorisme harus mengharapkan nasib yang sama,” ujar sang komandan, menegaskan dukungan Amerika terhadap Israel dalam memerangi kelompok-kelompok militan.
Sementara itu, stasiun radio militer Israel melaporkan bahwa pasukan keamanan Israel berhasil menggagalkan rencana serangan terhadap para peserta aksi protes yang dilakukan oleh keluarga para sandera.
Keluarga-keluarga ini tengah melakukan aksi damai menuntut pembebasan anggota keluarga mereka yang diduga diculik oleh Hamas.
Serangan yang berhasil digagalkan ini menambah ketegangan di tengah situasi yang semakin genting.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Iran dari Istanbul memberikan peringatan serius terkait potensi eskalasi konflik di wilayah Lebanon dan Gaza.
Menurutnya, terdapat “pemahaman bersama di kawasan tentang bahaya konflik yang semakin meningkat di Lebanon dan Gaza serta kemungkinan meluasnya perang.”
Iran, yang dikenal sebagai pendukung kelompok militan di kawasan tersebut, terus memantau perkembangan situasi dengan cermat dan menyuarakan kekhawatiran atas dampak yang lebih besar jika konflik semakin tak terkendali.
Pernyataan dari Iran ini mencerminkan keprihatinan banyak negara di kawasan yang khawatir bahwa konflik Israel dengan kelompok-kelompok di Gaza dan Lebanon bisa memicu perang regional yang lebih luas.
Beberapa negara di Timur Tengah telah menyerukan diplomasi internasional untuk menghentikan eskalasi ini sebelum mencapai titik tidak bisa kembali.
Dengan meningkatnya serangan militer dan serangan balasan di berbagai wilayah, perhatian global kini tertuju pada kemungkinan meluasnya konflik yang dapat mempengaruhi stabilitas kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. (top/*)