Israel Sembunyikan Komandan yang Ditarget Iran
JAKARTA, OKENESIA.COM- Pihak keamanan Israel kini tengah menyembunyikan seorang komandan di pangkalan udara Nevatim (markas jet tempur F-35 Israel). Komandan tersebut ditempatkan di bawah pengamanan dan penjagaan ketat setelah dia menjadi target pembunuhan Iran lewat upaya jaringan mata-matanya yang berhasil digagalkan Israel, beberapa waktu lalu. Kabar tersebut terungkap ke publik setelah dilaporkan Iran International, seperti dikutip the Jerusalem Post pada Senin (5/11/2024).
Seorang sumber keamanan Israel—yang berbicara kepada Iran International dengan syarat awanama—mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh otoritas Israel saat ini kepada komandan tersebut bukanlah penanganan yang biasa dilakukan. “Itu (pengamanan ketat) bukan prosedur standar untuk semua orang, hanya mereka yang memiliki ancaman terhadap mereka seperti kepala staf, kepala angkatan udara, tetapi sekarang mereka menempatkan pengamanan padanya dan keluarganya karena dia terekspos,” kata sumber tersebut.
Dalam laporan Iran International itu diterangkan pula bahwa komandan tersebut adalah salah satu target jaringan Azerbaijan-Israel yang bekerja sebagai mata-mata untuk Iran, namun jaringan mata-mata itu berhasil ditangkap oleh pihak keamanan Israel setelah mereka beroperasi di antara wilayah Shin Bet, Unit Investigasi Kejahatan Internasional Kepolisian Israel, dan Unit Siber Lahav 433.
“Komandan tersebut adalah target yang sangat dicari karena Nevatim sendiri merupakan target yang sangat kuat bagi Iran,” ungkap sumber.
Sebagai tambahan, pihak keamanan Israel memang kerap memperlakukan penjagaan ketat kepada para pemimpinnya. Akan tetapi, pengamanan ketat itu berlaku hanya untuk mereka yang berjabatan tinggi semisal kepala staf, kepala angkatan udara atau menteri-menterinya.
Melansir Al Jazeera, Sabtu (26/10/2024), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant termasuk yang diamankan pihak keamanan. Mereka berdua diamankan di lokasi bawah tanah di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, sesaat setelah angkatan udara Israel (IAF) membombardir pangkalan udara Iran sebagai balasan serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober. (zul/**)