BANGKEP, OKENESIA.COM- Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Yutdam-Tamin, berkomitmen untuk memfasilitasi riset terhadap situs bersejarah yang baru ditemukan di Lolantang Bulagi Selatan.
Komitmen itu disampaikan pasangan calon bupati dan Wabup Bangkep nomor urut 2 ini di agenda debat publik putaran kedua yang diselenggarakan KPU Bangkep berlangsung di Gedung DPRD Bangkep, Minggu (10/11/2024).
Situs tersebut diduga merupakan makam Syekh Imam Saban atau yang dikenal juga dengan nama Lipuadino, yang memiliki nilai sejarah penting terkait dengan penyebaran Islam di daerah ini.
Tamin, calon Wakil Bupati, menjelaskan bahwa jika terpilih, mereka akan mengambil langkah-langkah strategis untuk pengelolaan dan pelestarian situs cagar budaya ini, dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Keistimewaan dan Perlindungan Situs Budaya serta Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Meski Pemda Banggai baru mengeluarkan kebijakan terkait situs tersebut pada tahun lalu, temuan ini menjadi penting untuk dipelajari lebih dalam.
“Meskipun situs ini telah lama diketahui, baru saat ini upaya riset yang lebih mendalam dilakukan. Kami akan mendukung sepenuhnya agar perhitungan tahun dan kajian terkait dapat diselesaikan secara akurat. Kami berjanji akan mengembangkan dan memajukan situs makam Imam Saban ini, yang merupakan bagian penting dari sejarah Islam di Banggai,” ujar Tamin.
Saat ini, masih ada ketidakjelasan mengenai waktu masuknya Islam ke daerah tersebut, dengan berbagai spekulasi yang beredar.
Yutdam-Tamin menegaskan bahwa riset yang terfokus dan berbasis ilmiah akan membantu memperjelas sejarah tersebut.
“Kami akan memfasilitasi riset untuk memperkuat argumentasi tentang sejarah masuknya Islam di Banggai, agar narasi yang ada menjadi lebih kuat dan diakui secara ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Yutdam.
Dengan komitmen tersebut, pasangan Yutdam-Tamin berharap dapat mengakhiri perdebatan yang berlarut-larut mengenai sejarah masuknya Islam di Banggai Kepulauan serta memastikan situs bersejarah ini mendapatkan perhatian yang layak sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. (top/*)