BANGGAI, OKENESIA.COM- Massa aksi gabungan mahasiswa dan warga Desa Petak, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Senin (12/11/2024) menyeruduk kantor DPRD Banggai
Mereka menuntut pembatalan surat keputusan pemberhentian terhadap Kepala Desa Petak, Syamsu Labukang.
Pemberhentian sementara Syamsu Labukang diduga kuat atas keluhannya di media sosial Facebook terkait belum terbayarkan gaji aparatur Pemdes Petak.
Massa aksi menilai bahwa keluhan Syamsu Labukang di media sosial adalah hal wajar. Mengingat, tidak ada alasan pembayaran gaji pemdes tidak segera dituntaskan. Lagi pula, keluhan semacam itu adalah lumrah.
Pemberhentian terhadap kepala desa itu sama sekali tidak punya asalan mendasar.
Hal lain adalah mekanisme pemberhentian diabaikan. Pemberhentian itu dimulai dengan surat peringatan tertulis, bukan langsung menerbitkan surat keputusan pemberhentian.
Warga Desa Petak menyayangkan pemberhentian terhadap kepala desa. Sebab, kepala desa dalam hal urusan dengan masyarakat dan dalam hal urusan pemerintah, tidak ada masalah.
Bahkan, warga Desa Petak mengancam akan memalang kantor desa apabila masalah ini tidak dituntaskan dengan mengembalikan jabatan Syamsu Bukalang sebagai kepala desa.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Banggai menjadi biang kerok. Dinas PMD Banggai tidak mematuhi ketentuan regulasi dalam pengambilan keputusan.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih menggelar aksi demo di pintu masuk Kantor DPRD Banggai, areal Teluk Lalong.
Massa aksi tidak diperbolehkan masuk ke gedung Dewan Banggai, dengan alasan masih disampaikan kepada pimpinan dewan, apakah massa aksi akan diterima untuk menyampaikan aspirasinya atau tidak. (top)