Sandera Israel Kecam Netanyahu Soal Strategi Pembebasan Tawanan
JAKARTA, OKENESIA.COM– Brigade Al-Quds atau sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ) merilis pesan video kepada khalayak. Pesan video berjudul “Pesan 01” itu dirilis pada Rabu (13/11/2024) dengan tayangan berisi salah satu sandera dari pihak Israel yang teridentifikasi bernama Alexander Turbanov (28).
Turbanov, yang kini masih ditahan di Gaza, berbicara kepada publik Israel agar mereka tidak mengabaikan keberadaannya serta menyerukan tekanan kepada pemerintah Israel agar dapat segera membebaskannya bersama para sandera yang lain.
Namun ironis saat membuka rekaman pesan video yang disebarluaskan tersebut, Turbanov justru menyoroti situasinya terkini dengan menyatakan bahwa apa yang saat ini dilakukan oleh militer Israel di wilayah Gaza malah membahayakan para sandera dari pihak Israel sendiri.
“Mereka (para pejuang Jihad Islam) telah menyelamatkan nyawa saya beberapa kali, tetapi hidup saya selalu dalam bahaya karena operasi militer (Israel),” ucap Turbanov, seperti dilansir Tempo.co, Kamis (14/11/2024).
Dalam pesan video itu, Turbanov menilai bahwa pemerintah Israel melancarkan operasi militer di Gaza dengan tujuan untuk membebaskan para sandera, namun kenyataan di sisi lainnya sungguh berbeda. “Tindakan (operasi militer Israel) ini pada akhirnya akan berujung pada kematian saya,” pungkasnya.
Apa yang diungkapkan Turbanov memang ada benarnya, terlebih bila mengingat perang dan blokade yang kian masif dilakukan oleh militer Israel di wilayah Gaza. “Setahun kekurangan makanan, air, dan listrik, serta perlengkapan penting seperti sabun dan sampo, telah menyebabkan saya menderita penyakit kulit yang tidak pernah saya alami sebelumnya. Saya mulai takut pada tentara. Saya takut saat mereka akan menjangkau saya atau mengebom tempat saya ditahan,” tambahnya.
Menurut Turbanov, sejumlah besar sandera Israel telah terbunuh dalam perang Gaza, sementara hanya sedikit yang dibebaskan melalui operasi militer. Dia pun mencatat bahwa gencatan senjata pertama telah menjadi fase terbaik.
“Kepada warga Israel, saya ingin mengatakan ini: hidup saya dalam bahaya setiap hari karena keputusan yang dibuat oleh pemerintah Anda. Operasi militer untuk membebaskan kami, yang diatur oleh Netanyahu, hanya membuat kami berada dalam risiko yang lebih besar. Dan kemudian, mereka berencana untuk memulai perang dengan Iran,” tegas Turbanov. (zul/*)