Warga Yahudi Ultra-Ortodoks Ancam Tinggalkan Israel
JAKARTA, OKENESIA.COM- Haredim atau warga pemeluk Yahudi Ultra-Ortodoks mengancam bakal meninggalkan Israel, apabila pemerintah Israel tetap memaksa mereka untuk masuk militer. Ini adalah respons yang ditunjukkan Haredim menyusul kebijakan yang diambil pemerintah Israel baru-baru ini terkait rencana pembuatan batalion baru dengan Haredim sebagai anggotanya.
Gelombang penolakan yang kian memanas itu bahkan sempat membuat warga Yahudi ultra-Ortodoks menggelar demonstrasi besar-besaran di dekat area kantor perekrutan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Yerusalem, beberapa waktu lalu. Ribuan warga Yahudi ultra-Ortodoks ini dikabarkan memilih untuk membangkang dalam menanggapi perintah wajib militer yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
“Mereka (pemerintah Israel) harus memahami bahwa tanpa Taurat, tanpa kollels dan yeshivas (perguruan tinggi Yahudi untuk penelitian Talmud), militer (Israel) tidak akan sukses. Jika mereka memaksa kami untuk bergabung dengan militer, kami semua akan terbang ke luar negeri, membeli tiket, dan pergi,” ungkap kepala rabi Yahudi Sephardic, seperti dilansir dari Anadolu Agency.
Untuk diketahui, kondisi militer Israel kini kian tergerus dengan banyaknya korban yang berjatuhan selama operasi militer. Dan karena kebutuhan personel militer yang mendesak itu, PM Israel Benjamin Netanyahu akhirnya melayangkan surat perintah bagi ribuan warga Yahudi Ultra-Ortodoks untuk ikut ambil bagian dalam berperang bersama pasukan pertahanan Israel (IDF) di Gaza dan Lebanon.
Sementara itu, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Israel, Israel Katz, perintah wajib militer untuk warga Yahudi Ultra-Ortodoks ini bakal dikeluarkan secara bertahap mulai pekan depan setelah evaluasi militer rampung digelar. (zul/*)