Personel Polres Parigi Moutong Kawal Logistik Pilkada ke TPS Tersulit di Ansibong, Sambil Mengajar Anak-anak

0

PARIGI MOUTONG, OKENESIA.COM- Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 diwarnai beragam cerita menarik.

Hiruk pikuk kemeriahan pesta demokrasi itu, juga memunculkan cerita di balik komitmen terselenggaranya hak rakyat untuk menentukan pilihannya di bilik suara.

Seperti yang dialami tiga personel Polres Parigi Moutong bersama pihak lainnya yang harus berpeluh keringat mengantarkan kotak suara dan beragam kebutuhannya di Ansibong, Desa Pebounang, Kecamatan Palasa.

Kisah mereka ini didapatkan Okenesia.com dari postingan Facebook akun Rafly Nindang.

Tiga personel Polres Parigi Moutong, Polda Sulawesi Tengah, yakni IPDA Asgar, BRIPKA Melki, dan BRIPKA Rafli Nindang melaksanakan tugas pengawalan logistik Pilkada Serentak 2024 ke TPS 07 Ansibong.

Ansibong dikenal sebagai TPS sangat rawan, tersulit dan terpencil di wilayah Kabupaten Parigi Moutong.

Perjalanan menuju TPS ini membutuhkan waktu dua hari dua malam dengan berjalan kaki.

TPS 07 Ansibong terletak di Pos IV MPLS – FU Gunung Sojol, kawasan yang hanya dapat diakses melalui jalur darat yang ekstrem.

Mereka mengawali perjalanan dari Polres Parigi Moutong menggunakan kendaraan roda empat menuju Polsek Tomini.

Dari Polsek Tomini mereka menuju kantor Desa Pebounang. Jaraknya sekira 18 KM.

Dari kantor Desa Pebounang, personel pengamanan TPS diantar menggunakan kendaraan roda dua kurang lebih 5 KM. Hanya 5 KM yang bisa dijangkau dengan roda dua, selebihnya berjalan kaki.

Selain tiga personel Polres Parigi Moutong, Ada KPPS sejumlah 7 orang, PKTPS (Linmas) 2 orang, PTPS (Panwas) 1 orang dan 3 orang masyarakat yang membantu membawa logistik menuju TPS Ansibong.

Selain rumah penduduk ungkap Rafli, terdapat sebuah gereja. Rumah ibadah (gereja) tersebut digunakan oleh masyarakat Ansibong untuk melakukan peribadatan setiap minggunya.

Menurut informasi dari masyarakat setempat kepada BRIPKA Rafli Nindang bahwa terdapat misionaris kelahiran Canada yang datang ke Ansibong di jadwal-jadwal tertentu untuk memimpin peribadatan di wilayah Ansibong dan mereka datang dengan menggunakan helikopter.

Untuk menuju Ansibong, para personel bersama lainnya harus menyusuri pegunungan, menembus hutan rimba, dan menyeberangi Sungai Ansibong.

Masyarakat di Ansibong, yang mayoritas berasal dari Suku Lauje, hidup berpindah-pindah di wilayah pegunungan, sehingga akses pendidikan dan layanan kesehatan tidak sampai kepada masyarakat Ansibong.

Selain menjalankan tugas pengamanan dan pengawalan logistik Pilkada, ketiga personel Polres Parigi Moutong juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan anak-anak setempat.

Mereka mengajari anak-anak Suku Lauje cara menghitung dan bernyanyi, memberikan momen berharga bagi anak-anak yang jarang mendapatkan akses pendidikan formal.

“Ini adalah bagian dari pengabdian kami, bukan hanya menjalankan tugas keamanan, tetapi juga memberikan manfaat lain bagi masyarakat,” ujar BRIPKA Rafli Nindang, Senin (2/12/2024).

Pilkada Serentak 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat setempat, meskipun berada di wilayah terpencil.

Dukungan personel kepolisian dalam memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar, bahkan di daerah yang sulit dijangkau, menjadi bukti nyata komitmen negara dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!