BANGGAI, OKENESIA.COM- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Banggai, saat ini gencar melakukan vaksinasi guna pencegahan penyebaran kasus PMK(Penyakit Mulut dan Kuku) pada sapi.
“Kami sedang melakukan vaksinasi saat ini untuk mencegah penyebaran penyakit PMK,” ujar Kapala Bidang Keswan dan Kesmavet, Disnakeswan Banggai, Rufina L Patandung yang didampingi Jafung Medik Veteriner, drh. Sulistiya, di ruang kerjanya, Senin, (24/2/2025).
Untuk mengantisipasi penyebaran kasus PMK jelas Rufina, pihaknya telah melakukan vaksinasi di awal tahun 2025, yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama di Januari, sebanyak 200 ekor sapi.
Vaksinasi sudah dilakukan dua tahap, tahap pertama terhitung Januari sebanyak 200 ekor. Sedang tahap kedua terhitung Februari dan Maret sekitar 275 ekor, sedang berjalan, dari target 750 ekor untuk tahun ini. Adapun wilayah yang sudah dilakukan vaksinasi yakni, Kecamatan Batui Selatan, Toili, Toili Barat dan Nuhon.
Rufina mengakui, dalam melakukan vaksinasi, mereka sering terkendala faktor cuaca seperti hujan, jarak, kurangnya petugas lapangan dan terkadang adanya ternak yang dilepas liar. Sehingga menyulitkan dalam melakukan vaksinasi.
Jika dibandingkan tahun 2024, Rufina menyebutkan kasus PMK sempat menyerang sapi ternak yang ada di Kecamatan Bualemo, namun dapat teratasi.
Hanya, untuk tahun 2025, pihaknya sempat mendeteksi terdapat kasus serupa di Kecamatan Lobu, Nuhon dan Batui Selatan, namun sudah mereda.
Adapun gejala awal pada kasus PMK berupa, mulut sapi berliur dan luka disela-sela kuku yang mengakibatkan sapi kesulitan berjalan. Guna menghindari dan mengatasi penyebaran kasus tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada peternak dan pemerintah desa.
Upaya lain yang dilakukan oleh instansi yang dipimpin Pupung Diliyanto selaku kepala Disnakeswan Kabupaten Banggai, adalah melakukan pengawasan terhadap lalu lintas ternak ke pasar ternak, penyemprotan disinfektan dan vaksinasi serta pengobatan pada ternak termasuk melakukan dikarantina. (top/*)
