Mendesain Surga Kita Sendiri

0

Oleh: H. Iswan Kurnia Hasan, LC, MA

(Pimpinan Umum Okenesia.com/Direktur Alquran Institute Banggai)

 

Rasulullah shallaahu ‘alaihi wa salam dalam beberapa kesempatan menyebutkan tingkatan-tingkatan surga di akhirat nanti.

Ada tiga ungkapan yang digunakan untuk menyebutkan tingkatan tersebut. Menggunakan lafadz “Al-Wasiilah” dalam beberapa hadis. Di hadis yang lain dinyatakan dengan ungkapan “Ad-Darajah”. Dan di tempat lainnya menggunakan kata “Al-Manzilah”.

Al-Wasiilah adalah tingkatan tertinggi di surga. Berada langsung di bawah Arsy Allah Subhaanahu w Ta’ala.

Dalam hadis riwayat ImamTarmidzi dari sahabat Abu Hurairah radiyallaahu ‘anhu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam menyampaikan bahwa Al-Wasillah adalah tingkatan tertinggi di surga yang hanya diberikan kepada seorang makhluk saja. “Aku berharap akulah yang diberikan Allah Subhaanahu wa Ta’ala” pinta Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Al-Wasiilah dalam bahasa Arab berarti dekat. Disebut demikian, menurut Imam ibnu Al-Jauziyyah karena sangat dekat dengan Arsy Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu hanya diberikan kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam sebagai makhluk teragung.

Tingkatan surga lainnya selain Al-Wasiilah di sebut dalam hadis Rasulullah dengan lafadz “Ad-Darajah” dan lafadz “Al-Manzilah”. Menurut jumhur ulama tidak ada perbedaan di antara keduanya. Sama menunjukkan bahwa surga itu bertingkat-tingkat. Dalam kitab Majmu’ Al-Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa surga itu bertingkat-tingkat. Antara satu tingkat dengan tingkatan lainnya terpaut sangat jauh. Keterpautan antara satu tingkat dengan tingkat lainnya seperti keterpautan antara langit dan bumi (Al-Hadis)

Namun ada juga yang membedakannya. Seperti Al-Qhasthalaany dalam kitab At-Tanwiir. Menurut beliau “Al-Manzilah” adalah tingkatan surga yang diberikan kepada seseorang karena amalnya. Sementara “Ad-Darajah” adalah tingkatan surga yang diberikan kepada seseorang berdasarkan syafaat.

Salah satu hadis yang menyebutkan “Al-Manzilah adalah hadis yang mengungkap tentang keutamaan membaca Al-Quran. Dalam riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Dikatakan kepada pemilik Al-Qur’an, bacalah dan mendakilah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca secara tartil di dunia. Karena “Al-Manzilah” (kedudukanmu) terletak di akhir ayat yang engkau baca.”

Seakan Rasul ingin memyampaikan bahwa kita bisa mendesain tingkatan surga kita nanti di akhirat, sesuai dengan kualitas dan kuantitas bacaan Al-Quran kita saat berada di atas muka bumi. Bila satu kali duduk langsung khatam Al-Quran misalnya. Maka tingkatan surganya di posisi puncak. Sebaliknya bila kualitas dan kuantitas bacaannya masih sekelas anak TPA, maka surganya dalam posisi terendah.

Di bulan Ramadhan ini, kita juga bisa mendesain surga kita sendiri. Apalagi bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Quran. Secara khusus Allah Subhaanahu wa Ta-ala menurunkan Al-Quran di bulan ini. Saatnya kita mendesain surga yang terbaik bagi kita dengan memperbanyak kuantitas bacaan Al-Quran, dan berusaha memperbaiki kualitas bacaannya. Karena tingkatan surga kita, tergantung sampai di batas mana akhir ayat yang kita baca. (***)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!