Perubahan Drastis Usulan Witkoff, Dari Janji Perdamaian ke Keuntungan Israel
JAKARTA, OKENESIA.COM- Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) mengungkapkan perubahan signifikan yang terjadi pada usulan utusan Amerika Serikat, Brett McGurk, dikenal di media sebagai Witkoff terkait rencana gencatan senjata antara Israel dan perlawanan Palestina.
Demikian disampaikan Direktur YPSP, DE. Ahed Abo Al Atta melalui siaran pers yang diterima Okenesia.com, Umat 30/5/2025).
Menurut analisa YPSP, perubahan tersebut dinilai sepihak dan berpotensi membahayakan prinsip-prinsip dasar yang menjadi syarat utama perlawanan Palestina.
Kesepakatan awal yang disetujui oleh perlawanan Palestina menekankan: Penghentian penuh tembakan dan agresi, Pertukaran tawanan dan jenazah secara adil dan terjadwal, Bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, sesuai protokol kemanusiaan 17 Januari 2025, Jaminan keamanan untuk rakyat Palestina selama masa gencatan senjata, Pemerintahan Gaza oleh teknokrat Palestina independen yang fokus pada rekonstruksi.
Poin-poin ini menjadi syarat penting yang dihormati oleh perlawanan Palestina, demi menjamin hak-hak rakyat Palestina dan menghindari manipulasi oleh pendudukan.
Namun, laporan khusus yang dipatau YPSP menunjukkan bahwa setelah pengumuman kesepakatan, Israel mendesak Amerika Serikat untuk melakukan revisi demi kepentingan mereka. Amerika kemudian melahirkan usulan baru yang disebut “Usulan Witkoff Baru”, yang isinya dinilai sangat berpihak pada pendudukan dan mengabaikan semangat kesepakatan semula.
Perbandingan utama antara kesepakatan awal dan usulan baru adalah sebagai berikut:
– Jumlah Tawanan dan Jenazah
Awal: Pembebasan 10 tawanan (5 pada hari pertama dan 5 pada hari ke-60), serta penyerahan 16 jenazah
Baru: Pembebasan 10 tawanan (5 pada hari pertama dan 5 pada hari ke-7), serta penyerahan 18 jenazah
– Bantuan Kemanusiaan
Awal: Bantuan tanpa batasan, sesuai protokol
Baru: Formulasi samar yang memungkinkan pendudukan mengontrol jenis dan jumlah bantuan
– Aktivitas Penerbangan
Awal: Penghentian penuh penerbangan selama 60 hari
Baru: Penghentian penerbangan hanya 10 jam pada hari pembebasan
– Penarikan Pasukan
Awal: Penarikan pasukan sebelum pembebasan tawanan selesai
Baru: Penarikan baru dilakukan setelah seluruh tawanan dibebaskan
– Pengaturan Keamanan dan Administrasi
Awal: Pengelolaan Gaza oleh teknokrat Palestina independen
Baru: “Pengaturan keamanan jangka panjang” yang memungkinkan kontrol pendudukan
– Lanjutan Perang
Awal: Jaminan gencatan senjata hingga tercapai perdamaian permanen
Baru: Tidak ada jaminan mencegah perang kembali setelah 60 hari
YPSP menilai bahwa pengabaian prinsip-prinsip dasar, yaitu penghentian agresi, penarikan pasukan penuh, dan komitmen rekonstruksi tanpa hambatan oleh pendudukan akan membuat setiap kesepakatan menjadi rapuh.
Rakyat Palestina tetap menuntut hak-hak sah mereka sebagai syarat utama perdamaian dan stabilitas di Gaza. (top/*)