Perempuan di Gaza Memungut Tepung dari Tanah, YPSP Peringatkan Bencana Kelaparan Massal

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Dalam situasi kemanusiaan yang digambarkan sebagai “bencana kelaparan nyata”, gambar memilukan dari Gaza Utara menunjukkan para perempuan dan anak-anak memungut sisa-sisa tepung yang berserakan dan tercemar di tanah.

Upaya itu menjadi simbol dari penderitaan lebih dari 1,5 juta warga yang kini terperangkap dalam pengepungan total selama lebih dari 90 hari.

Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban  (YPSP) dalam siaran pers resminya menyampaikan keprihatinan mendalam atas krisis yang melanda wilayah tersebut.

Direktur YPSP, DR. Ahed Abo Al Atta menyebutkan bahwa warga Gaza Utara saat ini menghadapi dua bentuk kematian: serangan udara yang tak henti-hentinya, dan kelaparan akut akibat pemutusan total akses bantuan kemanusiaan.

“Para ibu memungut tepung dari tanah, anak-anak tertidur dalam kelaparan, dan para lansia menunggu dalam keheningan. Ini bukan gambar dari masa lalu, tapi realitas tahun 2025,” tutur Ahed dalam rilisnya yang diterima Okenesia.com, Rabu (4/5/2025).

Menurut laporan medis dan kesaksian di lapangan, sedikitnya 60 warga sipil tewas pagi ini dalam serangkaian serangan udara yang menghantam rumah-rumah dan tempat penampungan. Situasi diperburuk dengan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

YPSP mengecam keras tindakan pendudukan Israel yang dinilai menghalangi masuknya bantuan serta terus melancarkan serangan terhadap kawasan sipil padat penduduk. Organisasi ini mendesak masyarakat internasional untuk segera bertindak.

YPSP menyerukan tiga langkah mendesak:

Pertama, membukaan jalur kemanusiaan yang aman dan permanen.

Kedua, Pengiriman bantuan makanan dan medis tanpa penundaan.

Ketiga, Penghentian segera semua serangan terhadap warga dan fasilitas sipil.

Dalam pernyataannya, YPSP mengutip jeritan warga Gaza yang menggema di tengah keheningan dunia:

“Di mana nurani umat? Di mana keadilan bagi yang tertindas? Di mana Arab, agama, dan kemanusiaan?”

YPSP menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza bukan sekadar krisis kemanusiaan, melainkan sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan yang berlangsung di hadapan mata dunia. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!