JAKARTA, OKENESIA.COM- Ketegangan antara Iran dan Israel kian memanas setelah serangkaian kabar kematian pejabat tinggi militer Israel beredar, menyusul operasi balasan Iran yang dinilai semakin strategis dan terkoordinasi.
Menurut sumber informasi yang diperoleh dari jaringan informan lapangan, Sabtu (14/6/2025) menyebutkan bahwa tiga tokoh penting militer Israel dilaporkan tewas.
Mereka adalah, Panglima AL Israel dikabarkan tewas dalam sebuah serangan presisi yang diduga dilancarkan oleh Iran sebagai bagian dari respons terhadap eskalasi militer di kawasan Timur Tengah.
Meskipun belum ada keterangan resmi dari pihak Israel, sumber intelijen regional menyebutkan bahwa panglima tersebut menjadi target dalam serangan militer langsung.
Lebih mengejutkan lagi, Kepala Intelijen Militer Israel disebut tewas bukan karena serangan fisik langsung seperti rudal, melainkan diduga akibat operasi intelijen canggih yang dijalankan agen Iran dari dalam wilayah Israel sendiri. Hal ini menunjukkan tingkat infiltrasi dan kemampuan jaringan intelijen Iran yang kini mulai mengimbangi dominasi keamanan Israel di kawasan.
Juru bicara resmi IDF juga dikabarkan termasuk dalam daftar korban tewas. Belum diketahui secara pasti mekanisme kematian pejabat komunikasi militer tersebut, namun dugaan awal mengarah pada bagian dari rangkaian operasi terstruktur Iran.
Meningkatnya korban di pihak Israel dari kalangan elit militer menjadi bukti bahwa Iran tidak hanya mengandalkan kekuatan rudal atau drone, tetapi juga menyusun strategi perang berbasis intelijen dan infiltrasi.
Dalam beberapa hari terakhir, spekulasi muncul bahwa Iran telah mengaktifkan sel-sel tidur di dalam Israel, yang kini memainkan peran penting dalam menciptakan ketidakstabilan internal. (top/*)