Sama Afshar Kecam Serangan Israel: “Iran Diserang, Dunia Tak Boleh Diam”

0

Teheran, Okenesia.com – Serangan militer Israel terhadap fasilitas vital di Iran menuai kecaman luas dari berbagai kalangan internasional. Salah satu suara lantang datang dari Sama Afshar, guru dan aktivis kemanusiaan internasional yang mewakili organisasi Color of Olive, sebuah LSM yang berfokus pada advokasi hak asasi manusia di Palestina dan wilayah konflik lainnya.

Dalam pernyataan publiknya, Afshar menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan “serangan militer mendadak dan tidak sah” yang secara terang-terangan melanggar prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk Piagam PBB dan protokol Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Sambil tetap berkomitmen pada jalur diplomasi dan perdamaian, Iran justru menjadi sasaran agresi militer brutal yang tidak dapat dibenarkan. Ini bukan hanya soal Iran, ini soal pelanggaran sistemik terhadap hukum internasional,” ujar Afshar.

Samaneh Afshari

Menurutnya, serangan tersebut tidak hanya menargetkan fasilitas nuklir yang berada di bawah pengawasan IAEA, tetapi juga menyasar infrastruktur ekonomi sipil, yang secara langsung melanggar norma-norma kemanusiaan dan hukum perang.

“Tindakan semacam ini membahayakan stabilitas regional dan global. Kita berada di titik kritis di mana dialog seharusnya menjadi jalan utama, bukan peluru dan rudal,” tambahnya.

Afshar menegaskan bahwa sebagai negara berdaulat, Iran memiliki hak sah untuk membela diri dari tindakan perang yang tidak diprovokasi. Ia juga menyampaikan bahwa gelombang solidaritas internasional terus tumbuh, dengan berbagai negara dan organisasi masyarakat sipil menyatakan dukungan mereka terhadap Iran dan mengecam agresi militer Israel.

Lebih jauh, ia menyerukan kepada lembaga-lembaga global dan organisasi hak asasi manusia untuk bertindak: “Kami meminta dunia internasional, pencinta perdamaian, dan pejuang kebebasan untuk tidak tinggal diam. Seruan keadilan ini bukan hanya milik Iran, ini milik seluruh umat manusia yang menolak penjajahan dan ketidakadilan.”

Di akhir pernyataannya, Sama Afshar mengingatkan bahwa dunia menghadapi pilihan moral yang jelas: “Apakah kita akan membiarkan hukum internasional diinjak-injak tanpa konsekuensi? Atau kita akan bersatu untuk memastikan bahwa keadilan, perdamaian, dan hak asasi manusia tetap menjadi kompas bersama kita?” (Ans)

(Ans)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!