JAKARTA, OKENESIA.COM- Seorang pejuang perlawanan Palestina di Gaza berhasil menghancurkan sebuah tank Israel dalam aksi heroik yang terjadi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Selasa (24/6/2025).
Insiden tersebut terjadi saat pertempuran sengit antara pejuang perlawanan dan pasukan militer Israel berlangsung di tengah blokade dan serangan udara yang terus-menerus menghantam wilayah itu.
Seorang mujahid, dengan keberanian luar biasa, maju ke arah tank tempur yang dilindungi sistem lapis baja canggih. Dengan langkah mantap, ia mendekatinya dalam jarak dekat, lalu melemparkan bahan peledak ke dalamnya, menghancurkan kendaraan itu dan menewaskan sedikitnya tujuh tentara Israel di dalamnya.
Adegan tersebut terekam jelas oleh lensa kamera para mujahid lapangan dan segera beredar luas di berbagai platform media sosial serta saluran-saluran berita lokal.
Banyak yang menyebut adegan ini sebagai simbol keberanian yang tak tergoyahkan di tengah keterbatasan yang ekstrem.
Menurut laporan dari Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, kejadian ini menjadi bukti bahwa perlawanan tidak hanya bertahan tetapi juga mampu menyerang dan meraih kemenangan, bahkan dalam kondisi yang sangat tidak seimbang dari sisi militer.
“Kami bukan lemah, tetapi pemilik tekad yang tidak akan hancur. Ini adalah pesan kami kepada musuh bahwa Gaza tidak akan tunduk,” ujar juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah dalam pernyataan resminya pada hari Selasa malam.
Peristiwa ini terjadi di tengah gelombang serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh militer Israel ke berbagai wilayah di Gaza sejak Oktober 2023.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 38.000 warga sipil telah gugur, hampir setengahnya anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 377.000 orang dilaporkan hilang atau terkubur di bawah reruntuhan, berdasarkan laporan yang dirilis oleh Harvard Humanitarian Initiative.
Meskipun tekanan militer dan ekonomi sangat besar, kelompok perlawanan Palestina menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kemampuan serangan yang signifikan, termasuk penggunaan taktik gerilya, terowongan bawah tanah, dan serangan langsung ke kendaraan tempur musuh. (top/*)