70 Persen Bangunan Gaza Tak Layak Huni, Kontraktor Israel Dibayar untuk Menghancurkan
JAKARTA, OKENESIA.COM- Ketegangan di Jalur Gaza terus menyisakan dampak yang kian mengkhawatirkan.
Berdasarkan laporan eksklusif media Israel Haaretz, hasil analisis citra satelit dan keterangan para ahli menunjukkan bahwa skala kerusakan di Gaza jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Demikian informasi dikutip dari akun Telegram Al Jazeera, Rabu (16/7/2025).
Laporan tersebut mengungkap bahwa lebih dari 70 persen bangunan di Jalur Gaza kini tidak layak huni, dengan 78 persen bangunan di Kota Gaza mengalami kehancuran total maupun sebagian.
Di wilayah Rafah, kerusakan mencapai 89 persen, sementara di Gaza bagian utara kerusakan tercatat sebesar 84 persen.
Yang lebih mencengangkan, Haaretz mengungkap bahwa proses penghancuran bangunan ini dilakukan oleh kontraktor Israel di bawah pengawasan militer. Para kontraktor ini dikabarkan menerima bayaran hingga 5.000 shekel untuk setiap bangunan yang berhasil mereka hancurkan.
Laporan itu juga menyebutkan adanya upaya dari pihak kontraktor untuk menekan pemerintah agar memperluas zona penghancuran.
Sementara itu, pertemuan Dewan Keamanan Kabinet Israel yang berlangsung selama tiga setengah jam pada hari yang sama dikabarkan berakhir tanpa menghasilkan keputusan konkret, memperkuat kekhawatiran akan kelanjutan konflik berkepanjangan yang merenggut banyak korban dan menghancurkan infrastruktur sipil. (top/Al Jazeera/*)