JAKARTA, OKENESIA.COM- Di tengah reruntuhan bangunan dan kobaran perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza, sebuah senjata buatan tangan para pejuang Palestina menarik perhatian dunia.
Senapan sniper yang diberi nama Ghoul ini dikembangkan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dan menjadi simbol kemampuan teknis sekaligus perlawanan bersenjata mereka.
Demikian informasi yang diterima Okenesia.com dikutip dari Arrahmah.id, Minggu (10/8/2025) malam.
Ghoul memiliki spesifikasi mematikan, jangkauan tembak hingga 2.000 meter dan menggunakan peluru kaliber 12,7 milimeter.
Kemampuannya untuk menembus lapisan baja ringan menjadikannya ancaman serius bagi pasukan penjajah Israel.
Nama Ghoul diambil untuk menghormati Adnan al-Ghoul, insinyur militer Al-Qassam yang gugur dalam serangan Israel pada 2004.
Adnan dikenal sebagai sosok kunci di balik inovasi senjata buatan lokal di Gaza, mulai dari roket hingga perangkat tempur jarak dekat.
Menurut sumber di Gaza, setiap kali senjata ini digunakan, para penembak jitu Al-Qassam kerap menargetkan pos-pos militer Israel, kendaraan lapis baja, dan titik pengamatan musuh. “Setiap peluru adalah pesan perlawanan. Senjata ini tidak hanya besi dan mesiu, tapi juga warisan perjuangan,” ujar seorang anggota Al-Qassam yang enggan disebutkan namanya.
Kisah Ghoul dan sosok di balik pengembangannya akan diangkat dalam sebuah film dokumenter bertajuk “Ghoul”, yang disebut akan menampilkan rekaman dan narasi langsung dari medan pertempuran di Gaza.
Produksi film ini dijadwalkan segera tayang melalui platform daring seperti arrahmah.id dan arrahmahvideo.com.
Film tersebut diharapkan dapat menjadi dokumentasi sejarah sekaligus pengingat bahwa di tengah keterbatasan, semangat perlawanan rakyat Palestina terus hidup dan berkembang. (top/arrahmah.id)