Mantan Kepala Intelijen Israel Diduga Serukan Pembantaian Warga Palestina

0

JAKARTA, OKENESIA.COM- Dunia internasional dikejutkan oleh bocoran pernyataan mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, yang diduga menyerukan pembantaian massal terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam laporan Channel 12 Israel berbahasa Ibrani, Haliva dikutip mengatakan bahwa pembunuhan sedikitnya 50 ribu warga Palestina dianggap sebagai tindakan yang “diperlukan dan wajib”.

Ia bahkan menegaskan, generasi mendatang akan mengingat pesan itu dengan kalimat: “Kalian telah mempermalukan dan membunuh kami, dan inilah harganya.”

Lebih jauh, Haliva juga disebut menyampaikan bahwa setelah serangan 7 Oktober, Israel seharusnya membalas dengan membunuh 50 warga Palestina untuk setiap warga Israel yang terbunuh, “tanpa peduli apakah mereka anak-anak atau perempuan.”

Pernyataan tersebut dinilai mencerminkan pola pikir balas dendam ekstrem dan berpotensi genosida dalam tubuh lembaga keamanan Israel. Hal ini juga dinilai memperjelas sebagian alasan di balik serangkaian operasi militer yang menimbulkan ribuan korban jiwa di Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir.

Meski demikian, hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak pemerintah Israel maupun lembaga keamanan terkait bocoran pernyataan tersebut. Namun, laporan itu telah memicu kecaman luas di berbagai kalangan, khususnya dari kelompok pro-Palestina yang menilai hal ini sebagai bukti nyata kebijakan rasis dan kejam terhadap rakyat Palestina. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!