Kota Gaza Dikepung: 1.000 Tank & 60 Ribu Tentara Serbu Jalur Pantai
JAKARTA, OKENESIA.COM – Kota Gaza menghadapi tahap paling berbahaya sejak pecahnya perang. Sejak pagi, pasukan pendudukan melancarkan operasi militer besar-besaran dengan kekuatan dua divisi reguler (162 dan 36) serta unit cadangan, melibatkan sekitar 1.000 tank dan lebih dari 60.000 tentara.
Demikian informasi yang dipublikasikan Yayasan Pendidikan dan Studi Peradaban (YPSP), Selasa (16/9/2025).
Serangan ini menyasar jalur pantai yang sempit dan porak-poranda, dengan luas tak lebih dari 50 km², tempat ratusan ribu warga sipil yang kini menghadapi pengeboman terus-menerus dan pengusiran paksa.
Kekuatan militer kali ini jauh melampaui operasi sebelumnya, menjadikan Gaza sebagai medan kehancuran, penderitaan, dan pembunuhan massal.
Rumah-rumah penduduk rata dengan tanah, ribuan orang terusir, dan warga yang tersisa hidup dalam ketakutan, kelaparan, serta tanpa tujuan jelas ke mana harus menyelamatkan diri.
Dalam laporan koresponden Al Jazeera, tentara pendudukan bahkan meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak di distrik selatan Kota Gaza. Serangan udara intensif sejak pagi hingga siang ini telah menewaskan sedikitnya 60 warga sipil di berbagai titik kota.
Di tengah situasi tersebut, suara jeritan rakyat Gaza menggema ke dunia internasional:
“Selamatkan Gaza dari kehancuran barbar, fasis, dan zionis yang dilakukan pendudukan terhadap anak-anak dan perempuan.”
Hari ini, Gaza kembali menjadi saksi salah satu serangan militer paling ganas. Pemandangan pengusiran paksa, kelaparan, ketakutan, dan pengeboman tanpa pandang bulu menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar pertempuran, melainkan genosida yang menargetkan sisa-sisa kota dan penduduk yang bertahan hidup. (top/*)