DS LNG Gandeng AJI Palu Gelar Pelatihan Keamanan Holistik untuk Jurnalis
BANGGAI, OKENESIA.COM- Manajemen Donggi Senoro LNG (DS LNG) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu menggelar pelatihan Holistic Security for Journalist yang berlangsung selama tiga hari, 25–27 September 2025.
Pelatihan dipusatkan di dua lokasi, yakni Hotel Santika Luwuk untuk penyajian materi dan area site DS LNG di Kecamatan Batui untuk agenda kunjungan lapangan. Peserta kegiatan adalah para jurnalis yang bertugas di Kabupaten Banggai.
Ketua AJI Palu, Agung Sumanjaya, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali jurnalis dengan pemahaman dan keterampilan dalam menjaga keamanan, baik fisik, digital, maupun psikologis.
Agung mengakui, pemilihan Luwuk, Kabupaten Banggai sebagai tempat pelatihan, karena di daerah ini cukup banyak kasus jurnalis.
External Comunication Supervisor, PT DS LNG, Rahmat Azis mengungkap bahwa manajemen perusahaan konsisten membangun komitmen mendorong bagaimana jurnalis terus tumbuh dan berkembang.
PT DS LNG sebut dia, cukup serius terhadap media. DS LNG sejak awal memiliki media relation. Tahun 2008-2009 saat Banggai baru masuk investasi gas, DS LNG sudah memiliki media relation.
“Kami berkomitmen, agar tumbuh bersama. Tidak hanya kami, tapi teman-teman media juga ikut tumbuh berkembang,” ungkapnya.
Selama ini, DS LNG sudah melaksanakan beragam kegiatan bersama dengan para jurnalis maupun lembaga jurnalis. Saat gempa tsunami Palu tahun 2018, DS LNG bersama sejumlah media menyalurkan bantuan untuk para korban.
Rahmat berharap, kegiatan pelatihan ini dapat diikuti dengan baik. “Selamat menikmati workshop-nya, enjoy dan nikmati,” ucap Rahmat.
Agenda itu dibuka oleh Divisi Advokasi AJI, Erik Tanjung.
Erik menyampaikan ucapan terima kasihnya yang telah berperan dan serius dalam menjaga ekosistem kemerdekaan pers di daerah ini sebagai amanat konstitusi.
Konsep holistic security menekankan bahwa keselamatan jurnalis tidak bisa hanya dilihat dari satu aspek saja. Perlindungan data, jaringan, hingga kesehatan mental juga merupakan bagian penting.
Para pemateri berasal dari AJI Indonesia yang berpengalaman di bidang keamanan jurnalis.
Berdasarkan rundown kegiatan, materi pelatihan meliputi pengantar advokasi yang mencakup asesmen risiko, regulasi perlindungan jurnalis, serta strategi litigasi dan non-litigasi. Selanjutnya, mitigasi kekerasan fisik terhadap jurnalis yang membahas bentuk-bentuk kekerasan, upaya pencegahan, dan dasar hukum perlindungan.
Selain itu, peserta juga dibekali materi mitigasi kekerasan dan serangan digital, meliputi jenis-jenis serangan, manajemen aset, komunikasi aman, rekomendasi platform yang lebih aman, serta manajemen identitas daring. Adapun topik terakhir adalah keamanan psikososial bagi jurnalis, dengan fokus pada identifikasi risiko stres serta cara mengelola tekanan mental dalam menjalankan tugas jurnalistik. (top)