Israel Kembali Gempur Gaza, 6 Warga Palestina Gugur dalam Pelanggaran Baru Gencatan Senjata
JAKARTA, OKENESIA.COM- Ketegangan di Jalur Gaza kembali memuncak setelah tentara pendudukan Israel melancarkan serangan udara hebat ke berbagai wilayah pada Minggu (20/10).
Serangan tersebut menargetkan area di bagian utara dan selatan Gaza secara bersamaan, menewaskan sedikitnya enam warga Palestina dan melukai sejumlah lainnya.
Menurut sumber lokal di Gaza, ledakan terdengar di beberapa distrik padat penduduk. Serangan itu menghantam rumah-rumah warga dan fasilitas publik, menyebabkan kerusakan besar dan memperparah kondisi kemanusiaan di wilayah yang telah lama terkepung tersebut.
Eskalasi ini terjadi di tengah klaim militer Israel bahwa kelompok perlawanan Palestina melanggar perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya disepakati. Namun, pihak perlawanan menolak tuduhan tersebut dan menegaskan komitmen mereka terhadap kesepakatan damai yang dimediasi oleh sejumlah negara perantara.
“Israel berusaha menciptakan dalih untuk melanjutkan agresi militernya. Kami tidak melakukan pelanggaran apa pun terhadap gencatan senjata,” tegas salah satu juru bicara perlawanan dalam pernyataannya kepada media lokal.
Data terbaru menunjukkan bahwa sebelum gelombang serangan kali ini, Israel telah melanggar gencatan senjata lebih dari 48 kali dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, sedikitnya 38 warga Palestina telah gugur, sebagian besar merupakan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Pengamat menilai bahwa pola pelanggaran berulang ini menunjukkan sikap Israel yang terus mengingkari kesepakatan internasional serta memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza. Serangan beruntun juga mempersulit upaya lembaga kemanusiaan menyalurkan bantuan bagi ribuan keluarga pengungsi.
Mengingat eskalasi yang semakin berbahaya, berbagai pihak menyerukan intervensi segera dari komunitas internasional untuk menghentikan agresi dan menegakkan kembali komitmen terhadap gencatan senjata. Negara-negara Arab pun diimbau agar terus menunjukkan solidaritas dengan rakyat Gaza hingga kekerasan benar-benar berhenti dan perlindungan terhadap warga sipil dapat dijamin. (top/*)
