PAK HARTO DAN SANG INTELIJEN

0

OLEH: USTADZ BUDI HIDAYAT

 

Tahun 1995 , Pak Harto ditemani Menteri Moerdiono berkunjung ke Bosnia menemui Presiden Alija Izzat Begovic.

Presiden Alija menyatakan rasa terimakasih atas bantuan senjata yang dikirim Indonesia.

“Bantuan seperti itu yang kami perlukan, Paduka,”  Kata Presiden Alija. ” Kami juga butuh membela diri,  bukan hanya pakaian, makanan dan obat-obatan.”

Moerdiono saat itu terkejut karena tidak pernah tahu. Ia bertanya kepada Pak Harto dengan bahasa Jawa, ”Pak, kapan kita bantu senjata?”

“Wis. Wis, meneng bae,” jawab Pak Harto sambil tersenyum.

Siapa menyangka bahwa di balik senyum Pak Harto, dialah salah satu pendukung perjuangan rakyat Bosnia. Dukungan ini bahkan tidak diketahui oleh menteri kepercayaannya, Moerdiono.

Saat itu Bosnia diembargo senjata. Rakyat Bosnia seakan tidak boleh membela diri dari pembantaian Pasukan Serbia. Amerika dan Eropa membiarkan rakyat Bosnia mengalami genosida tanpa perlawanan.

Tahun 1993 , Indonesia melakukan operasi senyap pengiriman senjata untuk membela Muslim Bosnia.

Bantuan itu dikawal oleh seorang intelejen usia 53 tahun. Melalui lembaga bantuan kemanusiaan untuk Bosnia yang milik Probosutejo – Pengusaha sekaligus Adik Pak Harto.

Sang Intelejen itu, seperti James Bond di dunia nyata, menyelundupkan senjata dari Zagreb dan Kroasia melewati 9 Pos penjagaan yang ketat. Dengan taruhan nyawa melayang jika operasi ini terbongkar.

Sang intelejen itu bernama Suripto . Yang menggadaikan nyawanya untuk membela Muslim Bosnia.

Pak Harto, Pak Probosutejo, Pak Suripto sekarang mereka sudah wafat. Semoga Alloh SWT membalaskan syurga , atas pembelaan jenengan semua kepada Muslim Bosnia.

Hari ini Pak Suripto wafat dalam usia 89 Tahun. Sebagai Pimpinan dan Pendiri KNRP. Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina

Allohummagfirlahum, Warhamhum.  Aamiiin

Comments
Loading...
error: Content is protected !!