Warga Mantoh, Banggai Gotong Royong Perbaiki Jalan Antardesa

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Masyarakat Kecamatan Mantoh kembali menggelar Aksi Nyata Jilid II berupa gotong royong perbaikan jalan penghubung antardesa.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin, 29 Desember 2025, di wilayah Desa Sobol Baru, dengan melibatkan warga dari enam desa di Kecamatan Mantoh.

Demikian informasi yang disampaikan, Alfi-salah satu warga setempat kepada Okenesia.com via pesan aplikasi WhatsApp, semalam.

Enam desa yang terlibat dalam aksi gotong royong ini yakni Desa Mantoh Sobol, Sobol Baru, Binotik Pondan, Bombanon, dan Garuga.

Warga itu menyampaikan bahwa perbaikan dilakukan secara swadaya sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas masyarakat terhadap kondisi infrastruktur yang rusak parah dan belum mendapat penanganan dari pemerintah.

Aksi gotong royong sebut Alfi, turut dihadiri Bhabinkamtibmas serta aparat TNI AD yang bertugas di Kecamatan Mantoh sebagai bentuk dukungan terhadap partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keselamatan dan akses transportasi wilayah.

Ia menyampaikan bahwa jalan yang diperbaiki tidak hanya berfungsi sebagai akses menuju kebun warga, tetapi juga merupakan jalur vital penghubung antara Desa Sobol Baru dan Desa Garuga.

Selama ini ungkap warga, kondisi jalan yang rusak parah kerap dikeluhkan masyarakat, karena berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, bahkan mengancam keselamatan warga.

Masyarakat menilai kondisi tersebut ironis, mengingat jalan dimaksud seharusnya sudah menjadi kewenangan pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi, bukan lagi dibebankan kepada swadaya masyarakat. Namun karena keluhan dan aspirasi yang disampaikan selama ini belum membuahkan hasil nyata, warga Mantoh berinisiatif membentuk panitia dan melaksanakan gotong royong secara mandiri.

Hingga saat ini kata Alfi lagi, aksi perbaikan jalan telah dilakukan sebanyak dua kali dan dipimpin langsung oleh Koordinator Lapangan, Adri Walalangi, bersama warga dari desa-desa terdekat.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata keresahan sekaligus kepedulian masyarakat terhadap akses infrastruktur dasar.
Merek berharap aksi gotong royong tersebut dapat membuka mata dan hati pemerintah daerah agar memberikan perhatian serius terhadap permasalahan infrastruktur di Kecamatan Mantoh.

Mereka menegaskan bahwa aspirasi terkait perbaikan jalan telah berulang kali disuarakan, namun belum mendapat respons konkret.

Warga Mantoh juga menyampaikan rencana melanjutkan kegiatan gotong royong pada awal Januari 2026. Namun demikian, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama, sehingga masyarakat sangat mengharapkan dukungan dan intervensi pemerintah daerah.

Lebih jauh, aksi ini juga menjadi simbol kerinduan masyarakat Mantoh untuk dapat menyampaikan aspirasi secara langsung kepada kepala daerah, DPRD, pemerintah kabupaten, hingga pemerintah provinsi.

Gotong royong tidak hanya dimaknai sebagai kerja fisik, tetapi sebagai bentuk perjuangan dan harapan agar negara hadir dan menunjukkan empati terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
Masyarakat Mantoh berharap upaya kolektif ini tidak sia-sia dan dapat menjadi pemantik perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi demi keselamatan dan kesejahteraan bersama. (top/*)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!