Menlu Turki Temui Pimpinan Hamas Bahas Kondisi Palestina
JAKARTA, OKENESIA.COM- Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, DR. Hakan Fidan menemui Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Ismail Haniyah, Rabu (17/4/2024) siang waktu Palestina seperti dikutip dari Arrisalah.
Kesempatan bertemu pimpinan Hamas itu, Hakan Fidan menyampaikan belasungkawa atas nama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pemerintah dan seluruh rakyat Turki atas syahidnya sejumlah putra dan cucunya serta seluruh rakyat Palestina.
Diketahui, tiga putra Ismail Haniyah beserta empat cucunya menjadi syuhada setelah kediaman mereka dihajar bom militer Israel tepat di hari Raya Idul Fitri pada Rabu (10/4/2024) sepekan kemarin.
Haniyah dan delegasi senior berdiskusi dengan Menlu Turki dan delegasinya mengenai perkembangan politik dan kondisi lapangan terkait perang di Gaza. Tak hanya itu, Menlu Hakan Fidan juga membahas upaya yang dilakukan untuk gencatan senjata, cara memberikan bantuan kepada warga Palestina, dan mengakhiri krisis kemanusiaan yang diderita rakyat Palestina di Gaza.
Ismail Haniyah menekankan beberapa poin penting proposal persyaratan untuk mencapai kesepakatan menghentikan perang sepenuhnya. Hal lain, penarikan menyeluruh pasukan dari Jalur Gaza, kembalinya para pengungsi ke tempat tinggal mereka, dimulainya bantuan dan rekonstruksi, diakhirinya pengepungan, dan mencapai kesepakatan pertukaran yang serius dalam file tawanan.
Apa yang terjadi di Tepi Barat dan Al-Quds, dan pelanggaran pendudukan yang sedang berlangsung di Masjid Al-Aqsa yang diberkati, akan ditinjau kembali.
Pentingnya dan sentralitas peran Turki dan posisi Turki terhadap isu Palestina secara umum, dan apa yang terjadi di Gaza pada khususnya, juga ditekankan dalam pembicaraan penuh keakraban itu.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas perkembangan terkini di kawasan, berbagai dampaknya, serta dampak politik dan lapangannya.
Menlu Turki meninjau upaya yang dilakukan Turki dalam menghentikan agresi terhadap Gaza dan menegaskan hak rakyat Palestina atas negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh.
Menlu Hakan menekankan bahwa Hamas adalah gerakan pembebasan nasional yang berupaya mengakhiri pendudukan atas tanahnya. Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan konsultasi. (top/*)