Rusia Puji Sistem Pertahanan Udara Iran
JAKARTA, OKENESIA.COM- Vasily Nebenzya, seorang utusan dari Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melontarkan sebuah pujian untuk sistem pertahanan udara Iran menyusul serangan balasan Israel yang dilancarkan ke wilayah pangkalan udara militer Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari. Nebenzya mengatakan bahwa pujiannya sangat berdasar mengingat keberhasilan sistem pertahanan udara yang tinggi itu menyebabkan Iran dapat meminalisir jumlah korban tewas dalam serangan mematikan angkatan udara Israel (IAF) tersebut.
“Jika bukan karena keberhasilan operasi sistem pertahanan udara Iran, yang berada dalam keadaan siaga tinggi, jumlah korban dan cedera, terutama di kalangan warga sipil, akan sangat berbeda,” katanya, seperti dikutip Republika.co.id, Rabu (30/10/2024).
Nebenzya mengemukakan pernyataan itu pada Senin (28/10/2024) waktu setempat dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB dengan agenda utama yang membahas serangan balasan Israel terhadap Iran yang menelan korban setidaknya lima tewas, termasuk empat perwira angkatan darat dan satu warga sipil.
Selain itu, utusan Rusia ini juga mewanti-wanti Israel bahwa apa yang telah mereka lakukan terhadap Iran adalah sebuah tindakan yang tidak hanya melanggar hukum internasional, melainkan juga kian meningkatkan ketegangan konflik di Timur Tengah.
“Ini adalah pandangan kami bahwa tindakan agresif seperti itu dari pihak Israel yang bertujuan untuk lebih menyulut api perang, tidak dapat diterima dan harus dihentikan,” seru Nebenzya.
Seperti diketahui, pesawat-pesawat tempur milik Israel telah memakai wilayah udara Irak yang dikontrol Amerika Serikat untuk menembakkan rudal-rudal mereka ke pangkalan militer Iran yang berada di seputar kota Teheran, semisal Khuzestan dan Ilam.
Iran sendiri dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan Agen Berita Republik Islam (IRNA) sesaat setelah penyerangan terjadi mengatakan bahwa serangan dari IAF tersebut telah berhasil dicegat dan dilawan dengan sistem pertahanan udara negara mereka dan hanya menyebabkan kerusakan kecil pada situs-situs radar.
Sementara itu, melansir BBC, dari gambar citra satelit yang diambil pasca serangan Israel menunjukkan kerusakan bangunan yang cukup signifikan di beberapa lokasi, seperti di kompleks militer Parchin (fasilitas pengembangan dan produksi senjata milik Iran), kemudian basis militer Khojir (area dengan infrastruktur dengan konsentrasi misil balistik paling tinggi di Iran), lalu situs militer di Shahroud (sistem pertahanan radar), dan terakhir adalah sebuah unit penyimpanan di pengolahan minyak Abadan. (zul/**)