JAKARTA, OKENESIA.COM-Laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang setelah serangan udara Amerika terhadap Iran.
Laporan itu mengutip seorang pejabat senior Amerika yang tidak disebutkan namanya, dan menyebut bahwa pesan tersebut disampaikan sesaat setelah operasi militer besar yang dilakukan AS terhadap fasilitas strategis Iran.
Menurut sumber yang sama dikutip dari akun Telegram Al Jazeer.net, Rabu (25/6/2025), Iran dan Amerika Serikat diketahui telah saling bertukar pesan melalui perantara negara-negara Arab selama berlangsungnya perang antara Teheran dan Tel Aviv.
Hal ini menunjukkan adanya saluran diplomatik yang tetap terbuka di tengah eskalasi konflik bersenjata yang telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan besar di kawasan.
Di tengah ketegangan ini, Menteri Luar Negeri Tiongkok melakukan percakapan telepon dengan mitranya dari Iran dan menyatakan dukungan terhadap upaya Iran untuk menjaga kedaulatan dan keamanannya. Iran menegaskan bahwa mereka “tidak memiliki pilihan lain selain merespons” serangan Israel dan Amerika, demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam komunikasi yang sama.
Sementara itu, ketegangan juga meningkat di wilayah pendudukan Palestina. Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan penggerebekan ke kota Tamun, yang terletak di selatan Tubas, bagian utara Tepi Barat.
Operasi militer ini memperlihatkan eskalasi Israel di beberapa front secara simultan.
Militer Israel mengonfirmasi tewasnya satu perwira dan enam tentaranya dalam pertempuran sengit di selatan Jalur Gaza, tepatnya di wilayah Khan Younis. Media Israel menyebut peristiwa ini sebagai salah satu insiden paling mematikan dan traumatis bagi militer Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Radio militer Israel melaporkan bahwa proses identifikasi jenazah memakan waktu berjam-jam karena kendaraan lapis baja yang mereka tumpangi terbakar hebat akibat serangan. Tim penyelamat dilaporkan gagal memadamkan api di lokasi, dan baru berhasil memadamkannya setelah kendaraan tersebut ditarik kembali ke wilayah Israel.
Menteri Pertahanan Israel menyampaikan pernyataan emosional menyusul insiden ini. Ia menyebut kehilangan tersebut sebagai pukulan menyakitkan dan menambahkan bahwa para prajurit yang gugur tersebut mati dalam upaya membela Israel dan membawa pulang para sandera yang ditahan oleh kelompok bersenjata di Gaza. (top/Al Jazeera/*)