BANGGAI, OKENESIA.COM- Semangat kebersamaan dan keceriaan mewarnai Lapangan Alun-alun Bumi Mutiara pada Kamis (14/8/2025) saat Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Dinas Pemuda dan Olahraga menggelar Lomba Olahraga Tradisional dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Kegiatan dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Banggai, Hj. Nur Djalal, SH, yang hadir mewakili Bupati Banggai. Dalam suasana penuh semangat, beliau menandai dimulainya rangkaian perlombaan yang tidak hanya di ikuti oleh perwakilan setiap OPD tetapi juga diikuti oleh berbagai perwakilan masyarakat, pelajar, serta komunitas lokal.
“Lomba olahraga tradisional yang kita selenggarakan hari ini bukan sekedar ajang hiburan, tetapi juga sarana melestarikan warisan budaya leluhur,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Pemkab Banggai senantiasa mendorong kegiatan yang mengangkat potensi budaya dan kearifan lokal.
“Saya berharap seluruh peserta mengikuti lomba dengan penuh semangat dan menjunjung tinggi sportivitas, kepada panitia dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dan partisipasinya,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Drs. Yori Ntoi, mengatakan bahwa berbagai jenis olahraga tradisional yang telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat turut dipertandingkan dengan rincian sebagai berikut:
• Balap Karung – 156 peserta
• Lomba Sumpit – 92 peserta
• Patengka – 59 peserta
• Tarik Tambang – 48 regu
• Hadang/Kalario – 72 regu
Setiap perlombaan berlangsung meriah, diiringi sorakan penonton yang memberi dukungan penuh kepada para peserta. Suasana riang dan penuh energi positif terlihat di seluruh area lapangan.
Selain menjadi ajang hiburan, lomba ini juga menjadi sarana untuk melestarikan permainan tradisional yang semakin jarang ditemui di tengah perkembangan teknologi dan hiburan modern.
Pemerintah daerah berharap, melalui kegiatan ini, generasi muda dapat mengenal, mencintai, dan menjaga keberlangsungan warisan budaya daerah.
Lapangan Alun-alun Bumi Mutiara pun berubah menjadi pusat aktivitas masyarakat. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa larut dalam keceriaan.
Tawa lepas terdengar setiap kali momen lucu terjadi di arena perlombaan, menandakan bahwa semangat HUT RI ke-80 tak hanya diukur dari kemeriahan acara, tetapi juga dari rasa persaudaraan yang terjalin di tengah masyarakat. (top/*)