JAKARTA, OKENESIA.COM- Pameran Perdagangan Intra-Afrika (Intra-African Trade Fair/IATF) edisi ke-4 yang digelar di Aljazair pada 4–10 September 2025 mencatat sejarah baru dengan nilai kesepakatan dagang menembus USD 48,3 miliar atau setara lebih dari Rp790 triliun.
Demikian informasi yang dipublikasikan Humas Kedutaan Besar Aljazair untuk Indonesia, Kamis (11/9/2025.
Dari jumlah tersebut, Aljazair menyumbang USD 11,4 miliar atau 23,6 persen dari total perjanjian yang ditandatangani.
Acara bergengsi yang berlangsung di Palais des Expositions, Aljir, itu memecahkan berbagai rekor: tercatat 2.148 peserta pameran, 132 negara berpartisipasi, serta kehadiran 14 kepala negara dan 20 pemimpin pemerintahan.
Jumlah pengunjung juga melampaui ekspektasi panitia, mencapai 112.476 orang, tiga kali lipat dari target 35.000.
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune membuka pameran dengan pidato tegas yang menyerukan persatuan Afrika demi memperkuat integrasi ekonomi benua.
Ia juga mengecam keras tragedi kemanusiaan di Palestina dan Gaza, sembari menegaskan pentingnya solusi berbasis pendirian negara Palestina sesuai batas 1967.
Sorotan lain dari pameran ini adalah partisipasi Republik Arab Sahrawi yang disebut sebagai bukti nyata eksistensi negara tersebut di Afrika.
Selain itu, berbagai agenda penting turut digelar, termasuk Hari Diaspora Afrika, mini-KTT promosi investasi, serta pengumuman pembentukan dana pembiayaan start-up Afrika dan peluncuran African Trading and Distribution Company.
Presiden Nigeria sekaligus Ketua Dewan Penasihat IATF, Olusegun Obasanjo, memuji Aljazair atas perannya yang dinilai berhasil menjadikan edisi tahun ini sebagai yang paling sukses sejak pameran pertama digelar pada 2018.
Dengan capaian spektakuler ini, IATF 2025 di Aljazair semakin menegaskan posisi benua Afrika sebagai pusat baru integrasi ekonomi global, sekaligus menempatkan Aljazair sebagai motor penggerak utama persatuan Afrika. (top/*)