BANGGAI, OKENESIA.COM- Bupati Banggai Amirudin melantik pengurus dan kelengkapan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banggai masa bakti XXIII 2025-2030, Senin (15/9/2025), di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai, Luwuk Selatan.
Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Sulawesi Tengah Nomor : 138/KEP/PGRISulteng/XXIII/2025, menetapkan Jamil Hasyim sebagai Ketua PGRI Banggai periode 2025-2030.
Jamil kembali terpilih saat organisasi profesi tersebut menggelar Konferensi Kabupaten pada Juli lalu.
Dalam sambutannya, Bupati Amirudin yang juga Dewan Pembina PGRI Banggai menekankan, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menjadi prioritas utama pembangunan daerah sangat bergantung pada peran guru.
“Guru bukan hanya pendidik, tetapi juga teladan dan pembimbing bagi generasi muda,” ujar Bupati Amirudin.
Untuk itu, dia berharap PGRI dapat menjadi wadah perekat dan pemersatu bagi para guru yang ada di Kabupaten Banggai.
Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian kepada organisasi, Bupati Amirudin mengusulkan agar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Syafrudin Hinelo memberi jabatan kepada pengurus PGRI Banggai.
“Apakah diberi jabatan kepala sekolah atau apa, pokoknya diberi jabatan, karena pengurus ini sumpahnya, kan, sebagai sebuah pengabdian. Jadi, pemerintah tidak memandang sebelah mata,” ujar Bupati Amirudin.
Bupati juga menyinggung masalah kurangnya tenaga pendidik di sekolah-sekolah di pelosok. Bupati mengusulkan agar guru yang berstatus PPPK Paruh Waktu, ke depan, dapat ditugaskan di sekolah-sekolah yang masih minim tenaga pendidik.
“Untuk (PPPK) paruh waktu ini, mereka ditempatkan dulu di sekolah-sekolah yang kurang tenaga pengajarnya,” ujarnya.
Selain itu, mekanisme rotasi, terutama di sekolah-sekolah yang berlebih tenaga pendidiknya dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan guru di wilayah terpencil.
Pada kesempatan itu, Bupati Amirudin juga mengukuhkan H. Syamsuarni Amirudin sebagai Ibunda Guru Kabupaten Banggai.
Bupati Amirudin mengatakan, Ibunda Guru merupakan simbol kasih sayang, kepedulian, serta penguatan moral dan spriritual bagi para pendidik.
“Semoga dengan adanya figur Ibunda Guru, makin mempererat ikatan batin antara guru, murid, dan masyarakat,” tandas Bupati Amirudin.