Bupati Banggai Akui Kritik Wartawan Adalah Bahan Bakar Perbaikan Pemerintah

0

BANGGAI, OKENESIA.COM- Bupati Banggai menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan insan pers.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak anti kritik. Kritik yang objektif dan berbasis data justru dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Demikian disampaikan Bupati Amirudin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekkab Banggai, Ramli Tongko di agenda pengukuhan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banggai Bersaudara periode 2025–2028 berlangsung di Hotel Permai Luwuk, Sabtu (15/11/2025).

Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua PWI Sulawesi Tengah, Tri Putra Toana.

Dalam struktur baru ini, Abd. Saleh resmi menjabat sebagai Ketua PWI Banggai Bersaudara, menggantikan Iskandar Djiada yang telah memimpin selama dua periode.

Bupati Banggai menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang mempertemukan tiga daerah, Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut dalam satu forum bersama.

Bupati Amirudin menegaskan bahwa pers tidak hanya berperan sebagai pilar keempat demokrasi, tetapi juga pilar peradaban yang membentuk cara masyarakat memahami isu dan mengambil sikap.

Pers sebut Bupati Banggai, memiliki peran vital sebagai penyampai informasi, pengawas kebijakan publik, sekaligus jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

Di tengah derasnya arus informasi dan maraknya disinformasi, Bupati Banggai menekankan pentingnya profesionalisme wartawan yang berpegang pada Kode Etik Jurnalistik.

Ia menyebut workshop yang digelar bersamaan dengan konferensi sebagai upaya penting memperkuat kapasitas dan kualitas pemberitaan.

“Pers yang profesional bukan hanya menyajikan informasi benar, tetapi juga membangun optimisme publik, meningkatkan literasi, dan mendorong akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan,” kata Bupati Banggai.

Bupati Banggai turut menyoroti tantangan yang dihadapi dunia jurnalistik, mulai dari kecepatan arus informasi, kompetisi dengan media sosial, hingga tingginya tuntutan verifikasi dan akurasi berita.

Wartawan disebut harus melek digital, memahami etika publik, menjaga integritas, dan mampu memverifikasi informasi secara objektif.

“Satu berita tanpa verifikasi dapat berdampak luas terhadap kepercayaan publik dan stabilitas sosial,” tegasnya.

Bupati Banggai menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan insan pers.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak anti kritik. Kritik yang objektif dan berbasis data justru dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Tidak ada pemerintah yang maju tanpa pers yang kuat, dan tidak ada pers yang baik tanpa lingkungan demokrasi yang sehat,” katanya.

Melalui forum ini, Bupati menyampaikan beberapa harapan bagi PWI Banggai Bersaudara, di antaranya: workshop mampu meningkatkan kompetensi nyata para wartawan, baik dalam penulisan, jurnalisme data, pemanfaatan teknologi, hingga etika;

konferensi menjadi momentum konsolidasi untuk memilih pengurus yang kredibel dan berintegritas;

Lahirnya insan pers yang profesional, berintegritas, dan adaptif terhadap perkembangan media.

Di akhir sambutan, Bupati Banggai menyampaikan penghargaan kepada seluruh insan pers yang dinilainya berperan penting dalam mendampingi pembangunan daerah.

“Semoga kegiatan ini menghasilkan gagasan baru dan memperkuat kualitas jurnalistik di wilayah Luwuk Banggai,” tutupnya. (top)

Comments
Loading...
error: Content is protected !!