Faksi Perlawanan Palestina Tolak Rencana Pasukan Internasional di Gaza
JAKARTA, OKENESIA.COM- Faksi-faksi perlawanan Palestina menyatakan penolakan keras terhadap rancangan resolusi Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB yang bertujuan menempatkan pasukan internasional di Jalur Gaza atas nama “perlindungan” dan “penegakan keamanan”.
Demikian informasi yang diterima Okenesia.com dari kanal akun Telegram Gazanow, Senin (17/11/2025).
Mereka menilai langkah tersebut sebagai proyek politik yang membuka jalan bagi perwalian internasional baru serta upaya terselubung untuk melemahkan perlawanan dan melucuti senjata Palestina.
Dalam pernyataan bersama, kelompok-kelompok perlawanan menegaskan bahwa skema kehadiran pasukan internasional di Gaza, dengan nama apa pun, hanya akan menguntungkan kepentingan pendudukan dan mengabaikan hak rakyat Palestina untuk mengatur urusan serta mempertahankan diri.
Menurut faksi-faksi perlawanan, rencana Amerika Serikat bukanlah inisiatif kemanusiaan sebagaimana diklaim.
Mereka menilai proyek tersebut adalah langkah strategis untuk menciptakan realitas keamanan baru yang memungkinkan pendudukan mempertahankan dominasinya dari balik kedok internasional.
Keberadaan pasukan internasional disebut hanya akan menjadi alat untuk menekan dan melemahkan barisan perlawanan.
Faksi-faksi itu juga menegaskan penolakan penuh terhadap segala bentuk perwalian internasional atas Gaza.
Mereka menyatakan bahwa rakyat Palestina mampu mengelola wilayahnya sendiri tanpa intervensi asing. Pemberlakuan manajemen internasional dianggap sebagai bentuk baru perampasan kedaulatan dan langkah yang bertentangan dengan hak rakyat Palestina untuk merdeka.
Penolakan terhadap proyek AS, menurut mereka, bukan hanya sikap faksional, tetapi mewakili suara rakyat Palestina secara umum.
Warga Gaza yang selama ini bertahan dari agresi dan blokade dipastikan tidak akan menerima keberadaan kekuatan asing apa pun yang dipaksakan atas nama keamanan atau stabilitas.
Faksi-faksi perlawanan memperingatkan bahwa salah satu poin eksplisit dalam rancangan resolusi AS adalah pelucutan senjata kelompok perlawanan.
Mereka menyebutnya sebagai serangan langsung terhadap hak rakyat Palestina untuk mempertahankan diri dari pendudukan.
Pelucutan ini, tegas mereka, merupakan bagian dari proyek besar untuk melemahkan rakyat Palestina dan mencabut kemampuan mereka menghadapi agresi.
Dalam pernyataannya, faksi-faksi perlawanan menyerukan kepada pemerintah Arab dan negara-negara Islam untuk mengambil sikap tegas menolak rencana Amerika Serikat tersebut.
Mereka menilai dukungan terhadap perlawanan Palestina bukan hanya kewajiban politik, tetapi juga tanggung jawab moral yang harus dipikul oleh dunia Arab dan dunia Islam.
Faksi-faksi itu juga mengajak umat Arab dan Muslim untuk tetap berdiri di sisi rakyat Palestina serta menolak segala upaya internasional yang bertujuan melemahkan Gaza atau menghilangkan perlawanan.
Mereka menegaskan bahwa dukungan publik dari umat selama ini telah menjadi benteng penting dalam menjaga perjuangan rakyat Palestina tetap hidup.
Pernyataan tersebut menutup dengan penegasan bahwa rakyat Palestina tidak akan menerima solusi atau pengaturan apa pun yang bertujuan mengurangi hak mereka atau menghilangkan kemampuan perlawanan dalam menghadapi pendudukan. (top/*)