JAKARTA, OKENESIA.COM- Krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza kembali menjadi sorotan dalam pertemuan antara delegasi pimpinan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, pada Jumat (6/12/2024). Demikian informasi seperti dikutip dari Situs Resmi Gerakan Hamas.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ibu kota Qatar ini, kedua belah pihak membahas agresi Israel yang terus berlanjut, dampaknya terhadap rakyat Palestina, dan upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata.
Dipimpin oleh Muhammad Darwish, Ketua Majelis Syura Hamas, delegasi tersebut memaparkan situasi terkini di Gaza, khususnya di wilayah utara yang menghadapi serangan paling brutal.
Darwish juga menyoroti pengepungan yang telah berlangsung lebih dari 60 hari, krisis kemanusiaan yang memburuk, serta pembantaian harian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan.
Selain itu, Darwish mempresentasikan hasil pertemuan nasional antara Hamas dan Fatah yang digelar di Kairo atas mediasi Mesir.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah persetujuan Hamas terhadap usulan pembentukan komite dukungan administratif untuk Gaza, sebagai upaya konkret untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menegaskan komitmen Turki dalam mendukung perjuangan Palestina.
Ia menyatakan bahwa negaranya terus menggunakan diplomasi internasional untuk menggalang dukungan dunia terhadap rakyat Gaza.
“Kami akan terus bekerja keras untuk mendorong gencatan senjata dan mengakhiri krisis kemanusiaan yang mengerikan ini,” tegas Fidan.
Pertemuan ini diharapkan mampu menjadi langkah strategis dalam menggerakkan komunitas internasional untuk bertindak.
Upaya diplomasi intensif seperti ini juga mencerminkan solidaritas global terhadap perjuangan Palestina yang tengah menghadapi salah satu periode paling kelam dalam sejarahnya.
Dengan seruan kuat untuk perdamaian dan kemanusiaan, pertemuan ini menjadi simbol harapan bagi Gaza yang terus bertahan meski dihantam badai kekerasan. Dunia kini menanti langkah nyata yang dapat menghentikan tragedi yang berlangsung di tanah suci tersebut. (top/*)