TURKI, OKENESIA.COM- Ketua Federasi Seni Panahan Tradisional (Fespati) Banggai, Iswan Kurnia Hasan menyampaikan kabar gembira dari kejuaraan dunia panahan tradisional Fetih Kupasi yang digelar di Turki.
“Alhamdulillah, tiga archer Sulawesi Tengah berhasil melaju ke babak 32 besar,” tulis Iswan Kurnia Hasan dalam pesan WhatsApp kepada Okenesia.com, Senin (26/5/2025) malam.
Ketiga pemanah tersebut adalah:
Muhardin (alias Abu Alifah) yang menempati peringkat 6.
Purnama (alias Abu Fazly) yang berada di peringkat 16.
Noviana berada di urutan 20.
Peringkat pertama sementara diduduki oleh pemanah asal Kazakhstan, Abdikerimov Maksat.
Dari Indonesia, sebanyak 9 wakil berhasil menembus babak 32 besar kejuaraan dunia panahan tradisional tahun ini.
Fetih Kupasi atau Turnamen Panahan Tradisional Penaklukan Konstantinopel merupakan kejuaraan dunia panahan tradisional yang diadakan setiap tahun di Istanbul, Turki.
Turnamen ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013 oleh Okçular Vakfı (Yayasan Pemanah) untuk memperingati penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1453.
Event ini menjadi ajang berkumpulnya pemanah tradisional dari seluruh dunia, memadukan unsur kompetisi dengan nuansa sejarah dan budaya Turki.
Kejuaraan ini rutin menarik perhatian para pemanah profesional dan komunitas panahan tradisional internasional. (top/*)