Pemukim Israel Tembak Mati Warga Palestina di Qalqilya, Aksi Mogok Lapar Tahanan Palestina Terus Berlangsung

0

Jerusalem, Okenesia.com – Seorang pemuda Palestina meninggal dunia pada Jumat pagi setelah ditembak oleh seorang pemukim Israel di dekat pemukiman “Ma’ale Shomron” di timur wilayah Qalqilya di utara Tepi Barat yang diduduki.

Menurut klaim surat kabar “Yedioth Ahronoth”, seorang warga Palestina mendekati petani pemukim di dekat Bidya dekat Salfit dan mencoba menikamnya dengan pisau yang ada di tangannya.

Pemukim tersebut mengaku menembak pemuda Palestina tersebut, yang ditemukan membawa pisau dan bom menurut laporan surat kabar tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa pemuda tersebut, Abdul Karim Badee Al-Sheikh (21 tahun), meninggal dunia setelah ditembak oleh pemukim dekat Qalqilya.

Di tempat lain, pasukan pendudukan menangkap pemimpin gerakan Hamas, Salah al-Khawaja, ayah dari pelaku serangan di Tel Aviv, Muntasir al-Khawaja, serta menangkap salah satu saudaranya.


Baca juga:

Serangan Penembakan di Tel Aviv, Tiga Korban Terkena Tembakan 

La Nyalla Usulkan selama piala dunia U-20, Timnas Israel tidak bermain di Indonesia


Pasukan pendudukan Israel menyerbu

Media Palestina melaporkan dengan jumlah pasukan yang besar pasukan pendudukan menyerbu kota Ni’lin di barat Ramallah dan mengepung rumah keluarga al-Khawaja, serta mengambil ukuran untuk mulai meruntuhkannya.

Bentrokan pun terjadi antara warga Palestina dan pasukan pendudukan, yang menembakkan peluru tajam, gas air mata beracun, dan suara.

Para Tahanan Berdemonstrasi di Penjara

Para tahanan di penjara pendudukan Israel terus melancarkan “aksi demonstasi” selama 25 hari berturut-turut, menentang tindakan Menteri Keamanan Nasional dalam pemerintahan pendudukan yang ekstremis, Itamar Ben-Gvir.

Menurut rencana aksi, para tahanan melakukan aksi demonstrasi di lapangan penjara hari ini setelah shalat Jumat, dengan mengenakan pakaian “syabas”.

Lembaga Urusan Tahanan dan Pembebasan, serta Klub Tahanan, mengkonfirmasi bahwa “aksi protes” akan terus berlanjut hingga pengumuman pemogokan lapar pada 1 Ramadan mendatang, sesuai dengan program perjuangan yang disepakati oleh Komite Darurat Tinggi untuk gerakan tahanan yang berasal dari semua faksi.

Sumber: Arab21

Comments
Loading...
error: Content is protected !!